RANGKUMAN MATERI ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI

 


Hari : Selasa

Tanggal : 15 September 2020


Hakikat Harga Satuan Pekerjaan

 

  1. Harga satuan pekerjaan merupakan jumlah harga bahan dan upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan analisis.
  2. Harga bahan didapat di pasaran dan dikumpulkan dalam satu daftar yang dinamakan daftar harga satuan bahan.
  3. Upah tenaga kerja didapatkan di lokasi, kemudian dikumpulkan dan dicatat dalam satu daftar yang dinamakan daftar harga satuan upah.
  4. Untuk penentuan harga satuan alat, dapat diambil standar harga yang berlaku di pasar atau daerah tempat proyek dikerjakan.
  5. Analisis harga satuan pekerjaan merupakan analisis material, upah tenaga kerja dan peralatan untuk membuat satu-satuan pekerjaan tertentu.  Analisis harga satuan pekerjaan merupakan dasar bagi kita untuk menghitung biaya yang harus dikeluarkan oleh pemilik bangunan (owner) untuk sebuah item pekerjaan. Dalam analisis harga satuan akan dijabarkan koefisien untuk bahan material bangunan yang digunakan ditambah dengan upah pekerja yang harus dibayar untuk item pekerjaan tersebut.

 

Prinsip Penyususnan Analisis Harga Satuan Pekerjaan 

Bangunan Gedung

  1. Dalam melakukan sebuah perhitungan harga satuan pekerjaan bangunan, kita harus mampu menguasai beberapa analisis, misalnya analisis BOW, SNI dan metode lapangan.
  2. Analisis harga satuan pekerjaan merupakan perhitungan harga satu satuan pekerjaan tiap 1 m, 1 m2, 1 m3, dengan satuan pekerjaan tersebut diuraikan harga tukang, kepala tukang, mandor  tiap pekerjaan dan bahan atau material pekerjaan
  3. Analisa BOW (Burgertijke Openbare Werken) mulai diterapkan di Indonesia tahun 1921. Prinsip yang terdapat dalam metode BOW mencakup daftar koefisien upah dan bahan yang telah ditetapkan. Kedua koefisien tersebut akan didapatkan perhitungan bahan-bahan yang diperlukan dan perhitungan upah yang mengerjakan. Komposisi, perbandingan dan susunan tenaga kerja dan bahan bangunan (material) pada satu pekerjaan sudah ditetapkan selanjutnya dikalikan dengan harga satuan upah yang berlaku saat itu.
  4. Analisis dengan metode SNI digunakan untuk kebutuhan bahan atau material dan kebutuhan upah sama halnya dengan metode BOW. Akan tetapi, besarnya nilai koefisien bahan dan upah tenaga kerja berbeda dengan analisis BOW. Analisis SNI merupakan pembaruan dari analisis BOW. Analisis SNI dikeluarkan oleh Badan standarisasi Nasional (BSN). Prinsip pada metode SNI yaitu perhitungan harga satuan pekerjaan berlaku untuk seluruh Indonesia. Hal tersebut berdasarkan harga satuan bahan, harga satuan upah kerja, dan harga satuan alat sesuai dengan kondisi setempat. Spesifikasi dan cara pengerjaan setiap pekerjaan disesuaikan dengan standar spesifikasi teknis pekerjaan  yang telah dibakukan. Kemudian, pelaksanaan perhitungan satuan pekerjaan harus didasarkan pada gambar teknis dan rencana kerja serta syarat-syarat yang berlaku (RKS). Perhitungan indeks bahan telah ditambahkan toleransi sebesar 15%-20%, dengan di dalamnya termasuk angka susut, yang besarnya bergantung dari jenis bahan dan komposisi. Jam kerja efektif untuk para pekerja diperhitungkan 5 jam per hari.

 

Analisis Harga Satuan Metode Lapangan


1.   Menurut A.Soedradjat Sastraatmadja dalam buku Anggaran Biaya Pelaksanaan menjelaskan bahwa penaksiran anggaran biaya adalah proses perhitungan volume pekerjaan. Dikarenakan taksiran dibuat sebelum dimulainya pembangunan, maka jumlah ongkos yang diperoleh ialah taksiran bukan biaya sebenarnya (actual cost)

2.   Umumnya, proses analisis harga satuan pekerjaan dengan metode lapangan/kontraktor dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

  • a.       Membuat daftar harga satuan bahan (material) dan daftar harga satuan upah
  • b.      Menghitung harga satuan bahan.
  • c.       Menghitung harga satuan upah kerja
  • d.      Menghitung harga satuan pekerjaan

 

 

Hakikat RAB Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung


  1. Rencana Anggaran Biaya adalah perhitungan biaya. Perhitungan tersebut dibutuhkan untuk mengerjakan suatu proyek. Biaya yang dimaksud di sini adalah segala hal yang bersangkutan dengan pelaksanaan proyek, mulai dari harga bahan bangunan (material), upah dan biaya-biaya lainnya. Sebelum mengerjakan sebuah proyek, perlu dibuat RAB. Dengan demikian, kita dapat mengetahui estimasi atau perkiraan biaya total yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek tersebut.
  2. Secara umum, biaya konstruksi proyek bangunan gedung dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung.
  3. Biaya langsung (Direct Cost)  merupakan biaya yang terkait dengan segala sesuatu yang akan menjadi komponen permanen hasil akhir bangunan konstruksi.  Misalnya biaya bahan bangunan (material), biaya upah tenaga kerja dan biaya peralatan.
  4. Biaya tidak langsung (Indirect Cost) adalah biaya untuk manajemen, supervisi dan jasa. Biaya tersebut untuk pengadaan bagian proyek yang tidak akan menjadi permanen, tetapi diperlukan dalam rangka proses pembangunan proyek. Biaya tidak langsung terdiri atas overhead  umum (seperti sewa kantor, peralatan kantor, dan alat tulis menulis, air, listrik, telepon, asuransi, pajak, bunga uang, biaya notaris, biaya perjalanan) overhead  proyek (seperti asuransi, telepon yang dipasang di proyek, pembelian tambahan dokumen kontrak pekerjaan, pengukuran atau survey, surat-surat izin), profit dan pajak.
  5. Anggaran biaya merupakan harga dari bangunan yang dihitung teliti, cermat dan memenuhi syarat.
  6. Rencana Anggaran Biaya dibagi menjadi dua, yaitu rencana anggaran biaya terperinci dan rencana anggaran biaya kasar.
  7. Rencana anggaran biaya kasar merupakan rencana anggaran biaya sementara, dengan pekerjaan dihitung tiap ukuran luas. Ada beberapa hal yang memengaruhi penafsiran biaya kasar. Salah satunya yang sangat berpengaruh adalah pengalaman kerja.
  8. Rencana anggaran biaya terperinci dilaksanakan dengan menghitung volume dan harga dari seluruh pekerjaan yang dilaksanakan.  Hal tersebut agar pekerjaan dapat diselesaikan secara memuaskan. Langkah pertama perhitungan ini adalah menghitung harga satuan, dengan semua harga satuan dan volume tiap jenis pekerjaan dihitung. Langkah kedua  adalah mengitung harga seluruhnya, kemudian dikalikan dengan harga serta dijumlahkan seluruhnya.
  9. Analisis harga satuan alat merupakan menghitung besarnya biaya yang dikeluarkan pada komponen alat, yang meliputi biaya pasti dan biaya tidak pasti atau biaya operasi per satuan waktu tertentu untuk memproduksi satu satuan pengukuran pekerjaan tertentu. 
  10. Analisis upah suatu pekerjaan ialah menghitung banyaknya tenaga yang diperlukan dan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut. Kebutuhan tenaga kerja ialah besarnya jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu kesatuan pekerjaan.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gaya Struktur Bangunan

Menghitung Volume Pekerjaan

Kuliah VI Konstruksi Rangka Batang - ppt download