Menghitung Volume Pekerjaan
Pertemuan 1
Materi Pembelajaran Estimasi Biaya Konstruksi (EBK) kelas 12 DPIB 1 dan 2
Perhatikan gambar denah di bawah ini
Pada contoh ini, semua ukuran kolom sama. Maka:
Materi Pembelajaran Estimasi Biaya Konstruksi (EBK) kelas 12 DPIB 1 dan 2
MENGHITUNG
VOLUME PEKERJAAN
Menghitung volume
pekerjaan adalah langkah awal bagi kontraktor dalam menyusun Bill of Quantity (BoQ) proyek
konstruksi. Volume masing-masing pekerjaan diperoleh dari analisis dan
perhitungan berdasarkan gambar tender yang diberikan oleh pemilik proyek. Dari
hasil perhitungan tersebut akan diketahui volume pada masing-masing pekerjaan
dan juga item pekerjaan yang mudah dan tersulit untuk dikerjakan. Perhitungan
volume yang benar dalam penawaran harga yang diajukan kepada pemilik proyek
merupakan kunci penting bagi kontraktor untuk memenangkan tender proyek.
Masing-masing jenis
pekerjaan memiliki cara perhitungan volume yang berbeda. Volume pekerjaan
dihitung berdasarkan kubikasi (m3), luas (m2), panjang
(m), dan jumlah (buah, unit, dan titik). Item-item pekerjaan dalam menghitung
RAB adalah sebagai berikut:
1.
Pekerjaan persiapan, galian dan urugan
2.
Pekerjaan pondasi batu kali
3.
Pekerjaan beton
4.
Pekerjaan pasangan dinding
5.
Pekerjaan plesteran dan aci
6.
Pekerjaan lantai keramik
7.
Pekerjaan dinding
8.
Pekerjaan plafon
9.
Pekerjaan kusen, pintu dan jendela
10.
Pekerjaan perlengkapan pintu dan jendela
11.
Pekerjaan atap
12.
Pekerjaan sanitasi
13.
Pekerjaan instalasi air
14.
Pekerjaan instalasi listrik
Namun,
dalam pembelajaran ini, kita tidak akan membahas tuntas perhitungan volume
pekerjaan pada semua item pekerjaan. Pembahasan tersebut akan kalian pelajari
lebih lanjut di tingkat pendidikan perguruan tinggi.
Cara menghitung volume
masing-masing pekerjaan diurutkan dari bagian bawah bangunan sampai atap dan Finishing berdasarkan gambar rencana
bangunan sederhana seperti gambar di bawah ini.
1. Pekerjaan
persiapan, galian dan urugan
a a. Pembersihan lahan
b. Membersihkan tunggul tanaman
Gambar
membersihkan tanaman
Volume membersihkan tunggul tanaman
= jumlah tanaman.
c. Pengukuran dan pemasangan bowplank
·
Lokasi kosong
Volume = {(panjang bangunan
+ 2) x 2} + {(lebar bangungan + 2) x 2}
= {( 3 m + 2m) x 2} + { 8
m + 2 m) x 2}
= 10 m + 20 m
= 30 m
·
Lokasi yang sekelilingnya telah dibangun
Volume = (panjang
bangunan + lebar bangunan) x 2
= (3 m + 8 m) x 2
= 11 m x 2
= 22 m
c d. Galian tanah pondasi
Perhatikan gambar denah di bawah ini
Dengan
menggunakan 2 jenis pondasi yang berbeda
TIPE A
Panjang Galian Horizontal
|
300 + 500 + 300 + 150 + 150 + 150 +
300 + 200 = 2.050 cm
|
20,5 m
|
Panjang Galian Vertikal
|
300 + 300 + 400 + 100 + 150 + 150 +
200 = 1.600 cm
|
16 m
|
Panjang Total
|
Panjang Horizontal + Panjang Vertikal
|
36, 5 m
|
Volume
Galian
|
|
|
Luas = Luas persegi panjang
= panjang x lebar = lebar x tinggi
= 1,05 x 1,10
= 1,155 m2
|
Volume Tipe A = Luas x Panjang Total
= 1,397 m2 x 36,5 m
= 50,9905 m3
|
Volume Tipe B = Luas x Panjang Total
= 1,155 m2 x 36,5 m
= 42,1575 m3
|
Pondasi
Volume
Urugan pasir
|
Volume = Panjang Total x Luas urugan
pasir
= 36,5 m x ( 1,05 x 0,05)
= 1,1263 m3
|
Volume
Aanstamping
|
Volume = Panjang Total x Luas
penampang
= 36,5 m ( 1,05 x 0,2)
= 7,665 m3
|
Volume
Pasangan batu kali
|
Tipe A = Tipe B
|
Urugan
Tanah Kembali
Volume urugan tanah kembali sisi pondasi dihitung dengan
satuan m³.
V =
Volume Galian Tanah - (Volume Pasangan Batu
kali + Volume Urugan Pasir Bawah Pondasi)
= 50,9905 m3 –
( 17,0638
m3 + 1,1263
m3)
= 32,8004
»
32,80 m3 (Tipe A)
V =
Volume Galian Tanah - (Volume Pasangan
Batu kali + Volume Urugan Pasir Bawah Pondasi)
= 42,1575 m3 –
( 17,0638
m3 + 1,1263
m3)
= 23,9674
»
23,97 m3 (Tipe B)
Pekerjaan Beton
a. Pekerjaan Beton Sloof 15 cm x 20 cm
Volume
Sloof
|
Volume = Panjang total x Luas
Penampang
= 36,5 m x (0,15 x 0,2) m2
= 1,095 m3
|
b. Kolom ukuran 15 cm x 15 cm
Volume = Luas penampang x tinggi
kolom
Dalam
menghitung volume kolom dapat dilihat dari gambar potongan.
Ada beberapa rumah yang memiliki ukuran kolom yang berbeda pada tiap ruangannya.
Ada beberapa rumah yang memiliki ukuran kolom yang berbeda pada tiap ruangannya.
Pada contoh ini, semua ukuran kolom sama. Maka:
Volume
kolom dengan tinggi 5,5 m
Volume
= {(0,15 m x 0,15 m)} x {(5,5 m x 13 buah)}
=
0,0225 m2 x 71,5 m
=
1,61 m2
Ring Balok ukuran 13 cm x 20 cm
Volume ring balok = luas
penampang x panjang ring balok
= (0,13 m x 0,2 m) x 36,5 m
= 0,949 m3
c. Beton lantai kerja tebal 5 cm di
bawah lantai keramin
Volume
pekerjaan beton lantai ini dihitung dengan rumus
luas lantai keramik x tinggi beton
luas lantai keramik x tinggi beton
Volume = 48 m2 x 0,05
=
2,4 m3
Agak sulit sih untuk memahaminya
BalasHapuscoba ganti nama kamu, baru kita diskusi
BalasHapus