GAMBAR KONSTRUKSI JALAN

 Materi SIGUM Konstruksi Jalan dan Jembatan

Hari : Selasa

Tanggal : 29 September 2020

Kelas : 12 DPIB 1 dan 2

GAMBAR KONSTRUKSI JALAN

1.                      Perkerasan lentur (flexible pavement),

Umumnya terdiri dari beberapa lapis perkerasan dan menggunakan aspal sebagai bahanpengikat.


Gambar 6 Jenis Perkerasan Lentur

 

Tanah Dasar (sub grade)

Tanah Dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan galian atau permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian- bagian perkerasan lainnya. Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan  sangat tergantung dari sifat- sifat dan daya dukung tanah dasar. Umumnya persoalan yang menyangkut tanah dasar adalah sebagai berikut:

·        Perubahan bentuk tetap (deformasi permanen) dari macam tanah tertentu akibat beban lalu lintas.

·         Sifat mengembang dan menyusut dari tanah tertentu akibat perubahan kadar air.

·      Daya dukung tanah yang tidak merata dan sukar ditentukan secara pasti pada daerah dengan macam tanah yang sangat berbeda sifat dan kedudukannya, atau akibat pelaksanaan.

 

Lapis Pondasi Bawah (sub base course)

Lapis Pondasi Bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar. Fungsi lapis pondasi bawah antara lain:

·                  Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk mendukung dan menyebarkan beban roda.
·                   Mencapai efisiensi penggunaan material yang relatif murah agar lapisan-lapisan selebihnya            dapat dikurangi tebalnya (penghematan biaya konstruksi).
·                    Untuk mencegah tanah dasar masuk ke dalam lapis pondasi.
·                    Sebagai lapis pertama agar pelaksanaan dapat berjalan lancar. Hal ini sehubungan dengan              terlalu lemahnya daya dukung tanah dasar terhadap roda-roda alat-alat besar atau karena                 kondisi lapangan yang memaksa harus segera menutup tanah dasar dari pengaruh cuaca.


Bermacam-macam tipe tanah setempat (CBR > 20%, PI < 10%) yang relatif lebih baik dari tanah dasar dapat digunakan sebagai bahan pondasi bawah. Campuran-campuran tanah setempat dengan kapur atau semen portland dalam beberapa hal sangat dianjurkan, agar dapat bantuan yang efektif terhadap kestabilan konstruksi perkerasan

 

Lapis Pondasi (base course)

Lapis Pondasi adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dengan lapis pondasi bawah (atau dengan tanah dasar bila tidak menggunakan lapis pondasi bawah). Fungsi lapis pondasi antara lain:

1.                     Sebagai bagian perkerasan yang menahan beban roda,

2.                     Sebagai perletakan terhadap lapis permukaan.

 

Bahan-bahan untuk lapis pondasi umumnya harus cukup kuat dan awet sehingga dapat menahan beban-beban roda. Sebelum menentukan suatu bahan untuk digunakan sebagai bahan pondasi, hendaknya dilakukan penyelidikan dan pertimbangan sebaik-baiknya sehubungan dengan persyaratan teknik.

 

Bermacam-macam bahan alam / bahan setempat (CBR > 50%, PI < 4%) dapat digunakan sebagai bahan lapis pondasi, antara lain : batu pecah, kerikil pecah dan stabilisasi tanah dengan semen atau kapur.

 

Lapis Permukaan (surface course)

Lapis permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas. Fungsi lapis permukaan antara lain:

1.                     Sebagai bahan perkerasan untuk menahan beban roda

2.                     Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi badan jalan kerusakan akibat cuaca.

3.                     Sebagai lapisan aus (wearing course).

 

Bahan untuk lapis permukaan umumnya adalah sama dengan bahan untuk lapis pondasi, dengan persyaratan yang lebih tinggi. Penggunaan bahan aspal diperlukan agar lapisan dapat bersifat kedap air, disamping itu bahan aspal sendiri memberikan bantuan tegangan tarik, yang berarti mempertinggi daya dukung lapisan terhadap beban roda lalu lintas.

 

Pemilihan bahan untuk lapis permukaan perlu dipertimbangkan kegunaan, umur rencana serta pentahapan konstruksi, agar dicapai manfaat yang sebesar-besarnya dari biaya yang dikeluarkan.

2.   Perkerasan kaku (rigid pavement)

Umumnya hanya terdiri dari satu lapisan dan menggunakan semen (portland cement) sebagai bahan pengikat.


Gambar  7 Jenis Perkerasan Kaku

 

Tanah dasar

Daya dukung tanah dasar ditentukan dengan pengujian CBR insitu sesuai dengan SNI 03- 1731-1989 atau CBR laboratorium sesuai dengan SNI 03-1744-1989, masing-masing untuk perencanaan tebal perkerasan lama dan perkerasan jalan baru. Apabila tanah dasar mempunyai nilai CBR lebih kecil dari 2 %, maka harus dipasang pondasi bawah yang terbuat dari beton kurus (Lean-Mix Concrete) setebal 15 cm yang dianggap mempunyai nilai CBR tanah dasar efektif 5 %.

 

 Pondasi bawah

Bahan pondasi bawah dapat berupa :

·         Bahan berbutir.

·         Stabilisasi atau dengan beton kurus giling padat (Lean Rolled Concrete)

·         Campuran beton kurus (Lean-Mix Concrete).

 Beton semen

Kekuatan beton harus dinyatakan dalam nilai kuat tarik lentur (flexural strength) umur 28 hari, yang didapat dari hasil pengujian balok dengan pembebanan tiga titik (ASTM C-78) yang besarnya secara tipikal sekitar 3–5 MPa (30-50 kg/cm2).

 Kuat tarik lentur beton yang diperkuat dengan bahan serat penguat seperti serat baja, aramit atau serat karbon, harus mencapai kuat tarik lentur 5–5,5 MPa (50-55 kg/cm2). Kekuatan rencana harus dinyatakan dengan kuat tarik lentur karakteristik yang dibulatkan hingga 0,25 MPa (2,5 kg/cm2) terdekat.

 Beton dapat diperkuat dengan serat baja (steel-fibre) untuk meningkatkan kuat tarik lenturnya dan mengendalikan retak pada pelat khususnya untuk bentuk tidak lazim. Serat baja dapat digunakan pada campuran beton, untuk jalan plaza tol, putaran dan perhentian bus. Panjang serat baja antara 15 mm dan 50 mm yang bagian ujungnya melebar sebagai angker dan/atau sekrup penguat untuk meningkatkan ikatan. Secara tipikal serat dengan panjang antara 15 dan 50 mm dapat ditambahkan ke dalam adukan beton, masing-masing sebanyak 75 dan 45 kg/m³. Semen yang akan digunakan untuk pekerjaan beton harus dipilih dan sesuai dengan lingkungan dimana perkerasan akan dibuat.


Komentar


  1. GAMBAR KONSTRUKSI JALAN
    1. Perkerasan lentur (flexible pavement),
    Umumnya terdiri dari beberapa lapis perkerasan dan menggunakan aspal sebagai bahanpengikat.

    -Tanah Dasar (sub grade)
    Tanah Dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan galian atau permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian- bagian perkerasan lainnya. Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung dari sifat- sifat dan daya dukung tanah dasar. Umumnya persoalan yang menyangkut tanah dasar adalah sebagai berikut:
    * Perubahan bentuk tetap (deformasi permanen) dari macam tanah tertentu akibat beban lalu lintas.
    * Sifat mengembang dan menyusut dari tanah tertentu akibat perubahan kadar air.
    * Daya dukung tanah yang tidak merata dan sukar ditentukan secara pasti pada daerah dengan macam tanah yang sangat berbeda sifat dan kedudukannya, atau akibat pelaksanaan.

    -Lapis Pondasi Bawah (sub base course)
    Lapis Pondasi Bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar. Fungsi lapis pondasi bawah antara lain:
    · Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk mendukung dan menyebarkan beban roda.
    · Mencapai efisiensi penggunaan material yang relatif murah agar lapisan-lapisan selebihnya dapat dikurangi tebalnya (penghematan biaya konstruksi).
    · Untuk mencegah tanah dasar masuk ke dalam lapis pondasi.
    · Sebagai lapis pertama agar pelaksanaan dapat berjalan lancar. Hal ini sehubungan dengan terlalu lemahnya daya dukung tanah dasar terhadap roda-roda alat-alat besar atau karena kondisi lapangan yang memaksa harus segera menutup tanah dasar dari pengaruh cuaca.


    -Lapis Pondasi (base course)
    Lapis Pondasi adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dengan lapis pondasi bawah (atau dengan tanah dasar bila tidak menggunakan lapis pondasi bawah). Fungsi lapis pondasi antara lain:
    1. Sebagai bagian perkerasan yang menahan beban roda,
    2. Sebagai perletakan terhadap lapis permukaan.


    -Lapis Permukaan (surface course)
    Lapis permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas. Fungsi lapis permukaan antara lain:
    a. Sebagai bahan perkerasan untuk menahan beban roda
    b. Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi badan jalan kerusakan akibat cuaca.
    c. Sebagai lapisan aus (wearing course).

    2. Perkerasan kaku (rigid pavement)
    Umumnya hanya terdiri dari satu lapisan dan menggunakan semen (portland cement) sebagai bahan pengikat.

    Pondasi bawah
    Bahan pondasi bawah dapat berupa :
    * Bahan berbutir.
    * Stabilisasi atau dengan beton kurus giling padat (Lean Rolled Concrete)
    * Campuran beton kurus (Lean-Mix Concrete).
    * Beton semen

    BalasHapus
  2. 1.Perkerasan lentur (flexible pavement),
    Umumnya terdiri dari beberapa lapis perkerasan dan menggunakan aspal sebagai bahanpengikat yaitu:
    ➡Tanah Dasar (sub grade)
    Tanah Dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan galian atau permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian- bagian perkerasan lainnya. Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung dari sifat- sifat dan daya dukung tanah dasar.
    ➡ Lapis Pondasi Bawah (sub base course)
    Lapis Pondasi Bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar. Fungsi lapis pondasi bawah antara lain:
    · Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk mendukung dan menyebarkan beban roda.
    · Mencapai efisiensi penggunaan material yang relatif murah agar lapisan-lapisan selebihnya dapat dikurangi tebalnya (penghematan biaya konstruksi).
    · Untuk mencegah tanah dasar masuk ke dalam lapis pondasi.
    · Sebagai lapis pertama agar pelaksanaan dapat berjalan lancar. Hal ini sehubungan dengan terlalu lemahnya daya dukung tanah dasar terhadap roda-roda alat-alat besar atau karena kondisi lapangan yang memaksa harus segera menutup tanah dasar dari pengaruh cuaca.
    ➡Lapis Pondasi (base course)
    Lapis Pondasi adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dengan lapis pondasi bawah (atau dengan tanah dasar bila tidak menggunakan lapis pondasi bawah). Fungsi lapis pondasi antara lain:
    1.Sebagai bagian perkerasan yang menahan beban roda,
    2.Sebagai perletakan terhadap lapis permukaan.Bermacam-macam bahan alam / bahan setempat (CBR > 50%, PI < 4%) dapat digunakan sebagai bahan lapis pondasi, antara lain : batu pecah, kerikil pecah dan stabilisasi tanah dengan semen atau kapur.
    ➡Lapis Permukaan (surface course)
    Lapis permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas. Fungsi lapis permukaan antara lain:
    1.Sebagai bahan perkerasan untuk menahan beban roda
    2.Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi badan jalan kerusakan akibat cuaca.
    3.Sebagai lapisan aus (wearing course).

    2.Perkerasan kaku (rigid pavement)
    Umumnya hanya terdiri dari satu lapisan dan menggunakan semen (portland cement) sebagai bahan pengikat yaitu:
    ➡Tanah dasar
    Daya dukung tanah dasar ditentukan dengan pengujian CBR insitu sesuai dengan SNI 03- 1731-1989 atau CBR laboratorium sesuai dengan SNI 03-1744-1989, masing-masing untuk perencanaan tebal perkerasan lama dan perkerasan jalan baru.
    ➡Pondasi bawah
    Bahan pondasi bawah dapat berupa :
    ·Bahan berbutir.
    ·Stabilisasi atau dengan beton kurus giling padat (Lean Rolled Concrete)
    · Campuran beton kurus (Lean-Mix Concrete).
    ➡Beton semen
    Kekuatan beton harus dinyatakan dalam nilai kuat tarik lentur (flexural strength) umur 28 hari, yang didapat dari hasil pengujian balok dengan pembebanan tiga titik (ASTM C-78) yang besarnya secara tipikal sekitar 3–5 MPa (30-50 kg/cm2).Kekuatan rencana harus dinyatakan dengan kuat tarik lentur karakteristik yang dibulatkan hingga 0,25 MPa (2,5 kg/cm2) terdekat.Secara tipikal serat dengan panjang antara 15 dan 50 mm dapat ditambahkan ke dalam adukan beton, masing-masing sebanyak 75 dan 45 kg/m³. Semen yang akan digunakan untuk pekerjaan beton harus dipilih dan sesuai dengan lingkungan dimana perkerasan akan dibuat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Cindy gustian ningsih
      Kelas: 12 dpib 1
      RANGKUMAN EBK 1.Perkerasan lentur (flexible pavement),
      Umumnya terdiri dari beberapa lapis perkerasan dan menggunakan aspal sebagai bahanpengikat yaitu:
      ➡Tanah Dasar (sub grade)
      Tanah Dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan galian atau permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian- bagian perkerasan lainnya. Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung dari sifat- sifat dan daya dukung tanah dasar.
      ➡ Lapis Pondasi Bawah (sub base course)
      Lapis Pondasi Bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar. Fungsi lapis pondasi bawah antara lain:
      · Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk mendukung dan menyebarkan beban roda.
      · Mencapai efisiensi penggunaan material yang relatif murah agar lapisan-lapisan selebihnya dapat dikurangi tebalnya (penghematan biaya konstruksi).
      · Untuk mencegah tanah dasar masuk ke dalam lapis pondasi.
      · Sebagai lapis pertama agar pelaksanaan dapat berjalan lancar. Hal ini sehubungan dengan terlalu lemahnya daya dukung tanah dasar terhadap roda-roda alat-alat besar atau karena kondisi lapangan yang memaksa harus segera menutup tanah dasar dari pengaruh cuaca.
      ➡Lapis Pondasi (base course)
      Lapis Pondasi adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dengan lapis pondasi bawah (atau dengan tanah dasar bila tidak menggunakan lapis pondasi bawah). Fungsi lapis pondasi antara lain:
      1.Sebagai bagian perkerasan yang menahan beban roda,
      2.Sebagai perletakan terhadap lapis permukaan.Bermacam-macam bahan alam / bahan setempat (CBR > 50%, PI < 4%) dapat digunakan sebagai bahan lapis pondasi, antara lain : batu pecah, kerikil pecah dan stabilisasi tanah dengan semen atau kapur.
      ➡Lapis Permukaan (surface course)
      Lapis permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas. Fungsi lapis permukaan antara lain:
      1.Sebagai bahan perkerasan untuk menahan beban roda
      2.Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi badan jalan kerusakan akibat cuaca.
      3.Sebagai lapisan aus (wearing course).

      2.Perkerasan kaku (rigid pavement)
      Umumnya hanya terdiri dari satu lapisan dan menggunakan semen (portland cement) sebagai bahan pengikat yaitu:
      ➡Tanah dasar
      Daya dukung tanah dasar ditentukan dengan pengujian CBR insitu sesuai dengan SNI 03- 1731-1989 atau CBR laboratorium sesuai dengan SNI 03-1744-1989, masing-masing untuk perencanaan tebal perkerasan lama dan perkerasan jalan baru.
      ➡Pondasi bawah
      Bahan pondasi bawah dapat berupa :
      ·Bahan berbutir.
      ·Stabilisasi atau dengan beton kurus giling padat (Lean Rolled Concrete)
      · Campuran beton kurus (Lean-Mix Concrete).
      ➡Beton semen
      Kekuatan beton harus dinyatakan dalam nilai kuat tarik lentur (flexural strength) umur 28 hari, yang didapat dari hasil pengujian balok dengan pembebanan tiga titik (ASTM C-78) yang besarnya secara tipikal sekitar 3–5 MPa (30-50 kg/cm2).Kekuatan rencana harus dinyatakan dengan kuat tarik lentur karakteristik yang dibulatkan hingga 0,25 MPa (2,5 kg/cm2) terdekat.Secara tipikal serat dengan panjang antara 15 dan 50 mm dapat ditambahkan ke dalam adukan beton, masing-masing sebanyak 75 dan 45 kg/m³. Semen yang akan digunakan untuk pekerjaan beton harus dipilih dan sesuai dengan lingkungan dimana perkerasan akan dibuat.

      Hapus
  3. 1.  PERKERASAN LENTUR (flexible pavement)
    Umumnya menggunakan aspal sebagai bahan pengikat dan terdiri dari 4 lapis perkerasan, yaitu:
     a. Tanah Dasar (sub grade)
    Tanah Dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan galian atau permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian- bagian perkerasan lainnya. Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan  sangat tergantung dari sifat- sifat dan daya dukung tanah dasar.
    b. Lapis Pondasi Bawah (sub base course)
    Lapis Pondasi Bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar. Fungsi lapis pondasi bawah antara lain:
    -Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk mendukung dan menyebarkan beban roda.
    -Mencapai efisiensi penggunaan material yang relatif murah agar lapisan-lapisan selebihnya            dapat dikurangi tebalnya (penghematan biaya konstruksi).
    -Untuk mencegah tanah dasar masuk ke dalam lapis pondasi.
    -Sebagai lapis pertama agar pelaksanaan dapat berjalan lancar.
    Bermacam-macam tipe tanah setempat (CBR > 20%, PI < 10%) yang relatif lebih baik dari tanah dasar dapat digunakan sebagai bahan pondasi bawah. Campuran-campuran tanah setempat dengan kapur atau semen portland dalam beberapa hal sangat dianjurkan, agar dapat bantuan yang efektif terhadap kestabilan konstruksi perkerasan
    c. Lapis Pondasi (base course)
    Lapis Pondasi adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dengan lapis pondasi bawah (atau dengan tanah dasar bila tidak menggunakan lapis pondasi bawah). Fungsi lapis pondasi antara lain:
    -Sebagai bagian perkerasan yang menahan beban roda,
    -Sebagai perletakan terhadap lapis permukaan.
    Bermacam-macam bahan alam / bahan setempat (CBR > 50%, PI < 4%) dapat digunakan sebagai bahan lapis pondasi, antara lain : batu pecah, kerikil pecah dan stabilisasi tanah dengan semen atau kapur
    d. Lapis Permukaan (surface course)
    Lapis permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas. Fungsi lapis permukaan antara lain:
    -Sebagai bahan perkerasan untuk menahan beban roda
    -Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi badan jalan kerusakan akibat cuaca.
    -Sebagai lapisan aus (wearing course).
    Pemilihan bahan untuk lapis permukaan perlu dipertimbangkan kegunaan, umur rencana serta pentahapan konstruksi, agar dicapai manfaat yang sebesar-besarnya dari biaya yang dikeluarkan.

    2. PERKERASAN KAKU (rigid pavement)
    Umumnya hanya terdiri dari satu lapisan dan menggunakan semen (portland cement) sebagai bahan pengikat.
    a. Tanah Dasar
    Daya dukung tanah dasar ditentukan dengan pengujian CBR insitu sesuai dengan SNI 03- 1731-1989 atau CBR laboratorium sesuai dengan SNI 03-1744-1989, masing-masing untuk perencanaan tebal perkerasan lama dan perkerasan jalan baru. Apabila tanah dasar mempunyai nilai CBR lebih kecil dari 2 %, maka harus dipasang pondasi bawah yang terbuat dari beton kurus (Lean-Mix Concrete) setebal 15 cm yang dianggap mempunyai nilai CBR tanah dasar efektif 5 %.
    b. Pondasi Bawah
    Bahan pondasi bawah dapat berupa :
    -Bahan berbutir.
    -Stabilisasi atau dengan beton kurus giling padat (Lean Rolled Concrete)
    -Campuran beton kurus (Lean-Mix Concrete).
    c. Beton Semen
    Kekuatan beton harus dinyatakan dalam nilai kuat tarik lentur (flexural strength) umur 28 hari, yang didapat dari hasil pengujian balok dengan pembebanan tiga titik (ASTM C-78) yang besarnya secara tipikal sekitar 3–5 MPa (30-50 kg/cm2).
    Kuat tarik lentur beton yang diperkuat dengan bahan serat penguat seperti serat baja, aramit atau serat karbon, harus mencapai kuat tarik lentur 5–5,5 MPa (50-55 kg/cm2). Kekuatan rencana harus dinyatakan dengan kuat tarik lentur karakteristik yang dibulatkan hingga 0,25 MPa (2,5 kg/cm2) terdekat.
    Beton dapat diperkuat dengan serat baja (steel-fibre) untuk meningkatkan kuat tarik lenturnya dan mengendalikan retak pada pelat khususnya untuk bentuk tidak lazim.

    BalasHapus

  4. Putri yananda surbakti
    ●Rangkuman●
    GAMBAR KONSTRUKSI JALAN
    1. Perkerasan lentur (flexible pavement)

    ~Tanah Dasar (sub grade)~

    Tanah Dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan galian atau permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian- bagian perkerasan lainnya.


    ~Lapis Pondasi Bawah (sub base course)~

    Lapis Pondasi Bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar.

    ~Lapis Pondasi (base course)~

    Lapis Pondasi adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dengan lapis pondasi bawah (atau dengan tanah dasar bila tidak menggunakan lapis pondasi bawah).

    Bermacam-macam bahan alam / bahan setempat (CBR > 50%, PI < 4%) dapat digunakan sebagai bahan lapis pondasi, antara lain : batu pecah, kerikil pecah dan stabilisasi tanah dengan semen atau kapur.
    ~Lapis Permukaan (surface course)~

    Lapis permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas.

    Fungsi lapis permukaan antara lain:

    1.)Sebagai bahan perkerasan untuk menahan beban roda 2.)Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi badan jalan kerusakan akibatcuaca. 3.)Sebagai lapisan aus (wearing course)

    2.Perkerasan kaku (rigid pavement) ....Tanah dasar...

    Daya dukung tanah dasar ditentukan dengan pengujian CBR insitu sesuai dengan SNI 03- 1731-1989 atau CBR laboratorium sesuai dengan SNI 03-1744-1989, masing-masing untuk perencanaan tebal perkerasan lama dan perkerasan jalan baru.


    ~Pondasi bawah~

    Bahan pondasi bawah dapat berupa :

    ●Bahan berbutir.

    ●Stabilisasi atau dengan beton kurus giling padat (Lean Rolled Concrete)

    ●Campuran beton kurus (Lean-MixConcrete).

    ~Beton semen~

    Kekuatan beton harus dinyatakan dalam nilai kuat tarik lentur (flexural strength) umur 28 hari, yang didapat dari hasil pengujian balok dengan pembebanan tiga titik (ASTM C-78) yang besarnya secara tipikal sekitar 3–5 MPa (30-50 kg/cm2).Beton dapat diperkuat dengan serat baja (steel-fibre) untuk meningkatkan kuat tarik lenturnya dan mengendalikan retak pada pelat khususnya untuk bentuk tidak lazim. Semen yang akan digunakan untuk pekerjaan beton harus dipilih dan sesuai dengan lingkungan dimana perkerasan akan dibuat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. PUTRI YANANDA SURBAKTI
      XII DPIB 1


      ●Rangkuman●
      GAMBAR KONSTRUKSI JALAN
      1. Perkerasan lentur
      ~Tanah Dasar (sub grade)~
      Tanah Dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan galian atau permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian- bagian perkerasan lainnya.
      ~Lapis Pondasi Bawah (sub base course)~
      Lapis Pondasi Bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar.
      ~Lapis Pondasi (base course)~
      Lapis Pondasi adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dengan lapis pondasi bawah (atau dengan tanah dasar bila tidak menggunakan lapis pondasi bawah).
      Bermacam-macam bahan alam / bahan setempat (CBR > 50%, PI < 4%) dapat digunakan sebagai bahan lapis pondasi, antara lain : batu pecah, kerikil pecah dan stabilisasi tanah dengan semen atau kapur.
      ~Lapis Permukaan (surface course)~
      Lapis permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas.
      Fungsi lapis permukaan antara lain:
      1.)Sebagai bahan perkerasan untuk menahan beban roda 2.)Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi badan jalan kerusakan akibatcuaca. 3.)Sebagai lapisan aus (wearing course)

      2.Perkerasan kaku (rigid pavement)
      ....Tanah dasar...
      Daya dukung tanah dasar ditentukan dengan pengujian CBR insitu sesuai dengan SNI 03- 1731-1989 atau CBR laboratorium sesuai dengan SNI 03-1744-1989, masing-masing untuk perencanaan tebal perkerasan lama dan perkerasan jalan baru.
      ~Pondasi bawah~
      Bahan pondasi bawah dapat berupa :
      ●Bahan berbutir.
      ●Stabilisasi atau dengan beton kurus giling padat (Lean Rolled Concrete)
      ●Campuran beton kurus (Lean-MixConcrete).
      ~Beton semen~
      Kekuatan beton harus dinyatakan dalam nilai kuat tarik lentur (flexural strength) umur 28 hari, yang didapat dari hasil pengujian balok dengan pembebanan tiga titik (ASTM C-78) yang besarnya secara tipikal sekitar 3–5 MPa (30-50 kg/cm2).Beton dapat diperkuat dengan serat baja (steel-fibre) untuk meningkatkan kuat tarik lenturnya dan mengendalikan retak pada pelat khususnya untuk bentuk tidak lazim. Semen yang akan digunakan untuk pekerjaan beton harus dipilih dan sesuai dengan lingkungan dimana perkerasan akan dibuat.

      Hapus
  5. GAMBAR KONSTRUKSI JALAN

    1. Perkerasan lentur (flexible pavement),
    Umumnya terdiri dari beberapa lapis perkerasan dan menggunakan aspal sebagai bahan pengikat.

    Tanah Dasar (sub grade)
    Tanah Dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan galian atau permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian- bagian perkerasan lainnya. Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung dari sifat- sifat dan daya dukung tanah dasar. Umumnya persoalan yang menyangkut tanah dasar adalah sebagai berikut:
    · Perubahan bentuk tetap (deformasi permanen) dari macam tanah tertentu akibat beban lalu lintas.
    · Sifat mengembang dan menyusut dari tanah tertentu akibat perubahan kadar air.
    · Daya dukung tanah yang tidak merata dan sukar ditentukan secara pasti pada daerah dengan macam tanah yang sangat berbeda sifat dan kedudukannya, atau akibat pelaksanaan.

    Lapis Pondasi Bawah (sub base course)
    Lapis Pondasi Bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar. Fungsi lapis pondasi bawah antara lain:
    · Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk mendukung dan menyebarkan beban roda.
    · Mencapai efisiensi penggunaan material yang relatif murah agar lapisan-lapisan selebihnya dapat dikurangi tebalnya (penghematan biaya konstruksi).
    · Untuk mencegah tanah dasar masuk ke dalam lapis pondasi.
    · Sebagai lapis pertama agar pelaksanaan dapat berjalan lancar. Hal ini sehubungan dengan terlalu lemahnya daya dukung tanah dasar terhadap roda-roda alat-alat besar atau karena kondisi lapangan yang memaksa harus segera menutup tanah dasar dari pengaruh cuaca.

    Lapis Pondasi (base course)
    Lapis Pondasi adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dengan lapis pondasi bawah (atau dengan tanah dasar bila tidak menggunakan lapis pondasi bawah). Fungsi lapis pondasi antara lain:
    1. Sebagai bagian perkerasan yang menahan beban roda,
    2. Sebagai perletakan terhadap lapis permukaan.

    Lapis Permukaan (surface course)
    Lapis permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas. Fungsi lapis permukaan antara lain:
    1. Sebagai bahan perkerasan untuk menahan beban roda
    2. Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi badan jalan kerusakan akibat cuaca.
    3. Sebagai lapisan aus (wearing course).

    Bahan untuk lapis permukaan umumnya adalah sama dengan bahan untuk lapis pondasi, dengan persyaratan yang lebih tinggi. Penggunaan bahan aspal diperlukan agar lapisan dapat bersifat kedap air, disamping itu bahan aspal sendiri memberikan bantuan tegangan tarik, yang berarti mempertinggi daya dukung lapisan terhadap beban roda lalu lintas.

    2. Perkerasan kaku (rigid pavement)
    Umumnya hanya terdiri dari satu lapisan dan menggunakan semen (portland cement) sebagai bahan pengikat.

    Pondasi bawah
    Bahan pondasi bawah dapat berupa :
    · Bahan berbutir.
    · Stabilisasi atau dengan beton kurus giling padat (Lean Rolled Concrete)
    · Campuran beton kurus (Lean-Mix Concrete).

    Beton semen
    Beton dapat diperkuat dengan serat baja (steel-fibre) untuk meningkatkan kuat tarik lenturnya dan mengendalikan retak pada pelat khususnya untuk bentuk tidak lazim. Serat baja dapat digunakan pada campuran beton, untuk jalan plaza tol, putaran dan perhentian bus.

    BalasHapus
  6. M.Nurdin Putra Ajs
    XII DPIB¹
    Tanah Dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan galian atau permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian- bagian perkerasan lainnya.
    Umumnya persoalan yang menyangkut tanah dasar adalah sebagai berikut:

    · Daya dukung tanah yang tidak merata dan sukar ditentukan secara pasti pada daerah dengan macam tanah yang sangat berbeda sifat dan kedudukannya, atau akibat pelaksanaan.
    Lapis Pondasi (base course)

    Lapis Pondasi adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dengan lapis pondasi bawah (atau dengan tanah dasar bila tidak menggunakan lapis pondasi bawah). Fungsi lapis pondasi antara lain:
    1)Sebagai bagian perkerasan yang menahan beban roda,
    2)Sebagai perletakan terhadap lapis permukaan.
    Lapis Permukaan (surface course)

    Lapis permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas. Fungsi lapis permukaan antara lain:
    1)Sebagai bahan perkerasan untuk menahan beban roda
    2)Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi badan jalan kerusakan akibat cuaca.
    3)Sebagai lapisan aus (wearing course).
    Bahan pondasi bawah dapat berupa :
    ~)Bahan berbutir.
    ~)Stabilisasi atau dengan beton kurus giling padat (Lean Rolled Concrete)
    ~)Campuran beton kurus (Lean-Mix Concrete).

    Beton semen

    Kekuatan beton harus dinyatakan dalam nilai kuat tarik lentur (flexural strength) umur 28 hari, yang didapat dari hasil pengujian balok dengan pembebanan tiga titik (ASTM C-78) yang besarnya secara tipikal sekitar 3–5 MPa (30-50 kg/cm2).

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. GAMBAR KONSTRUKSI JALAN

    1.                      Perkerasan lentur (flexiblepavement),


    Tanah Dasar (sub grade)

    Tanah Dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan galian atau permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian- bagian perkerasan lainnya.yang menyangkut tanah dasar adalah sebagai berikut:

    ·        Perubahan bentuk tetap

    ·         Sifat mengembang dan menyusut dari tanah tertentu akibat perubahan kadar air.

    ·      Daya dukung tanah yang tidak merata dan sukar ditentukan secara pasti pada daerah dengan macam tanah yang sangat berbeda sifat dan kedudukannya.

    Lapis Pondasi Bawah (sub base course)

    Lapis pondasi bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar .fungsi pondasi bawah antara lain:
    · Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk mendukung dan menyebarkan beban roda.
    · Mencapai efisiensi penggunaan material yang relatif murah
    ·Untuk mencegah tanah dasar masuk ke dalam lapis pondasi.
    · Sebagai lapis pertama agar pelaksanaan dapat berjalan lancar. 
    Lapis Pondasi (base course)

    Lapis Pondasi adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dengan lapis pondasi bawah (atau dengan tanah dasar bila tidak menggunakan lapis pondasi bawah). Fungsi lapis pondasi antara lain:

    1. Sebagai bagian perkerasan yang menahan beban roda,

    2. Sebagai perletakan terhadap lapis permukaan.

    Lapis Permukaan (surface course)

    Lapis permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas. Fungsi lapis permukaan antaralain:

    1.Sebagai bahan perkerasan untuk menahan beban roda

    2. Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi badan jalan kerusakan akibat cuaca.

    3.Sebagai lapisan aus (wearingcourse).

    Pemilihan bahan untuk lapis permukaan perlu dipertimbangkan kegunaan, umur rencana serta pentahapan konstruksi, agar dicapai manfaat yang sebesar-besarnya dari biaya yang dikeluarkan.

    2.   Perkerasan kaku (rigid pavement)

    Umumnya hanya terdiri dari satu lapisan dan menggunakan semen (portland cement) sebagai bahan pengikat.

     

    Pondasi bawah

    Bahan pondasi bawah dapat berupa :

    ·         Bahan berbutir.

    ·         Stabilisasi atau dengan beton kurus giling padat (Lean Rolled Concrete)

    ·         Campuran beton kurus (Lean-Mix Concrete).
     

    Beton semen

    Kekuatan beton harus dinyatakan dalam nilai kuat tarik lentur (flexural strength) umur 28 hari, yang didapat dari hasil pengujian balok dengan pembebanan tiga titik (ASTM C-78) yang besarnya secara tipikal sekitar 3–5 MPa (30-50 kg/cm2)terdekat.

    BalasHapus
  9. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  10. Nama:Raja Dzikri Kharisma
    Rangkuman

    1. PERKERASAN LENTUR (flexible pavement)
    Umumnya menggunakan aspal sebagai bahan pengikat dan terdiri dari 4 lapis perkerasan, yaitu:

    a. Tanah Dasar (sub grade)
    Tanah Dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan galian atau permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian- bagian perkerasan lainnya. Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung dari sifat- sifat dan daya dukung tanah dasar.

    b. Lapis Pondasi Bawah (sub base course)
    Lapis Pondasi Bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar. Fungsi lapis pondasi bawah antara lain:
    -Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk mendukung dan menyebarkan beban roda.
    -Mencapai efisiensi penggunaan material yang relatif murah agar lapisan-lapisan selebihnya dapat dikurangi tebalnya (penghematan biaya konstruksi).
    -Untuk mencegah tanah dasar masuk ke dalam lapis pondasi.
    -Sebagai lapis pertama agar pelaksanaan dapat berjalan lancar.
    Bermacam-macam tipe tanah setempat (CBR > 20%, PI < 10%) yang relatif lebih baik dari tanah dasar dapat digunakan sebagai bahan pondasi bawah. Campuran-campuran tanah setempat dengan kapur atau semen portland dalam beberapa hal sangat dianjurkan, agar dapat bantuan yang efektif terhadap kestabilan konstruksi perkerasan

    c. Lapis Pondasi (base course)
    Lapis Pondasi adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dengan lapis pondasi bawah (atau dengan tanah dasar bila tidak menggunakan lapis pondasi bawah). Fungsi lapis pondasi antara lain:
    -Sebagai bagian perkerasan yang menahan beban roda,
    -Sebagai perletakan terhadap lapis permukaan.
    Bermacam-macam bahan alam / bahan setempat (CBR > 50%, PI < 4%) dapat digunakan sebagai bahan lapis pondasi, antara lain : batu pecah, kerikil pecah dan stabilisasi tanah dengan semen atau kapur

    d. Lapis Permukaan (surface course)
    Lapis permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas. Fungsi lapis permukaan antara lain:
    -Sebagai bahan perkerasan untuk menahan beban roda
    -Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi badan jalan kerusakan akibat cuaca.
    -Sebagai lapisan aus (wearing course).
    Pemilihan bahan untuk lapis permukaan perlu dipertimbangkan kegunaan, umur rencana serta pentahapan konstruksi, agar dicapai manfaat yang sebesar-besarnya dari biaya yang dikeluarkan.

    2. PERKERASAN KAKU (rigid pavement)
    Umumnya hanya terdiri dari satu lapisan dan menggunakan semen (portland cement) sebagai bahan pengikat.

    a. Tanah Dasar
    Daya dukung tanah dasar ditentukan dengan pengujian CBR insitu sesuai dengan SNI 03- 1731-1989 atau CBR laboratorium sesuai dengan SNI 03-1744-1989, masing-masing untuk perencanaan tebal perkerasan lama dan perkerasan jalan baru. Apabila tanah dasar mempunyai nilai CBR lebih kecil dari 2 %, maka harus dipasang pondasi bawah yang terbuat dari beton kurus (Lean-Mix Concrete) setebal 15 cm yang dianggap mempunyai nilai CBR tanah dasar efektif 5 %.

    b. Pondasi Bawah
    Bahan pondasi bawah dapat berupa :
    -Bahan berbutir.
    -Stabilisasi atau dengan beton kurus giling padat (Lean Rolled Concrete)
    -Campuran beton kurus (Lean-Mix Concrete).

    c. Beton Semen
    Kekuatan beton harus dinyatakan dalam nilai kuat tarik lentur (flexural strength) umur 28 hari, yang didapat dari hasil pengujian balok dengan pembebanan tiga titik (ASTM C-78) yang besarnya secara tipikal sekitar 3–5 MPa (30-50 kg/cm2).
    Kuat tarik lentur beton yang diperkuat dengan bahan serat penguat seperti serat baja, aramit atau serat karbon, harus mencapai kuat tarik lentur 5–5,5 MPa (50-55 kg/cm2). Kekuatan rencana harus dinyatakan dengan kuat tarik lentur karakteristik yang dibulatkan hingga 0,25 MPa (2,5 kg/cm2) terdekat.
    Beton dapat diperkuat dengan serat baja (steel-fibre) untuk meningkatkan kuat tarik lenturnya dan mengendalikan retak pada pelat khususnya untuk bentuk tidak lazim.

    BalasHapus
  11. EKA ADE PUTRI
    XII DPIB 1
    RANGKUMAN

    Gambar konstruksi

    1. Perkerasan lentur (flexible pavement) Umumnya terdiri dari beberapa lapis perkerasan dan menggunakan aspal sebagai bahan pengikat.

    Tanah Dasar (sub grade)

    Tanah Dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan galian atau permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian- bagian perkerasan lainnya. Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung dari sifat- sifat dan daya dukung tanah dasar. Umumnya persoalan yang menyangkut tanah dasar adalah sebagai berikut:

    · Perubahan bentuk tetap (deformasi permanen) dari macam tanah tertentu akibat beban lalu lintas.

    · Sifat mengembang dan menyusut dari tanah tertentu akibat perubahan kadar air.

    · Daya dukung tanah yang tidak merata dan sukar ditentukan secara pasti pada daerah dengan macam tanah yang sangat berbeda sifat dan kedudukannya, atau akibat pelaksanaan.

    Lapisan pondasi bawah ( sub base course) Lapisan pondasi bawah adalah perkerasan yg terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar.




    Lapis Permukaan (surface course)

    Lapis permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas. Fungsi lapis permukaan antara lain:

    1. Sebagai bahan perkerasan untuk menahan beban roda

    2. Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi badan jalan kerusakan akibat cuaca.

    3. Sebagai lapisan aus (wearing course).


    2. Perkerasan kaku (rigid pavement)

    Umumnya hanya terdiri dari satu lapisan dan menggunakan semen (portland cement) sebagai bahan pengikat.

    Tanah dasar
    Daya dukung tanah dasar ditentukan dengan pengujian CBR insitu sesuai dengan SNI 03- 1731-1989 atau CBR laboratorium sesuai dengan SNI 03-1744-1989, masing-masing untuk perencanaan tebal perkerasan lama dan perkerasan jalan baru. Apabila tanah dasar mempunyai nilai CBR lebih kecil dari 2 %, maka harus dipasang pondasi bawah yang terbuat dari beton kurus (Lean-Mix Concrete) setebal 15 cm yang dianggap mempunyai nilai CBR tanah dasar efektif 5 %.



    Pondasi bawah

    Bahan pondasi bawah dapat berupa :

    · Bahan berbutir.

    · Stabilisasi atau dengan beton kurus giling padat (Lean Rolled Concrete)

    · Campuran beton kurus (Lean-Mix Concrete).

    Beton semen

    Kekuatan beton harus dinyatakan dalam nilai kuat tarik lentur (flexural strength) umur 28 hari, yang didapat dari hasil pengujian balok dengan pembebanan tiga titik (ASTM C-78) yang besarnya secara tipikal sekitar 3–5 MPa (30-50 kg/cm2).

    Kuat tarik lentur beton yang diperkuat dengan bahan serat penguat seperti serat baja, aramit atau serat karbon, harus mencapai kuat tarik lentur 5–5,5 MPa (50-55 kg/cm2). Kekuatan rencana harus dinyatakan dengan kuat tarik lentur karakteristik yang dibulatkan hingga 0,25 MPa (2,5 kg/cm2) terdekat

    BalasHapus

  12. Nama:putri anisa rahmadani
    Kls:XII DPIB1


    GAMBAR KONSTRUKSI JALAN

    1.                      Perkerasan lentur (flexible pavement),

    Umumnya terdiri dari beberapa lapis perkerasan dan menggunakan aspal sebagai bahanpengikat.
    Tanah Dasar (sub grade)

    Tanah Dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan galian atau permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian- bagian perkerasan lainnya.
    Umumnya persoalan yang menyangkut tanah dasar adalah sebagai berikut:

    ·        Perubahan bentuk tetap (deformasi permanen) dari macam tanah tertentu akibat beban lalu lintas.

    ·         Sifat mengembang dan menyusut dari tanah tertentu akibat perubahan kadar air.

    ·      Daya dukung tanah yang tidak merata dan sukar ditentukan secara pasti pada daerah dengan macam tanah yang sangat berbeda sifat dan kedudukannya, atau akibat pelaksanaan.
    Lapis Pondasi Bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar.
    Bermacam-macam tipe tanah setempat (CBR > 20%, PI < 10%) yang relatif lebih baik dari tanah dasar dapat digunakan sebagai bahan pondasi bawah.
    Lapis Pondasi adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dengan lapis pondasi bawah (atau dengan tanah dasar bila tidak menggunakan lapis pondasi bawah)
    Lapis Permukaan (surface course)

    Lapis permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas. Fungsi lapis permukaan antara lain:

    1.                     Sebagai bahan perkerasan untuk menahan beban roda

    2.                     Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi badan jalan kerusakan akibat cuaca.

    3.                     Sebagai lapisan aus (wearing course).
    Pemilihan bahan untuk lapis permukaan perlu dipertimbangkan kegunaan, umur rencana serta pentahapan konstruksi, agar dicapai manfaat yang sebesar-besarnya dari biaya yang dikeluarkan.



    2.   Perkerasan kaku (rigid pavement)

    Umumnya hanya terdiri dari satu lapisan dan menggunakan semen (portland cement) sebagai bahan pengikat.
    Tanah dasar

    Daya dukung tanah dasar ditentukan dengan pengujian CBR insitu sesuai dengan SNI 03- 1731-1989 atau CBR laboratorium sesuai dengan SNI 03-1744-1989, masing-masing untuk perencanaan tebal perkerasan lama dan perkerasan jalan baru.
    Beton semen

    Kekuatan beton harus dinyatakan dalam nilai kuat tarik lentur (flexural strength) umur 28 hari, yang didapat dari hasil pengujian balok dengan pembebanan tiga titik (ASTM C-78) yang besarnya secara tipikal sekitar 3–5 MPa (30-50 kg/cm2).
    Beton dapat diperkuat dengan serat baja (steel-fibre) untuk meningkatkan kuat tarik lenturnya dan mengendalikan retak pada pelat khususnya untuk bentuk tidak lazim. Serat baja dapat digunakan pada campuran beton, untuk jalan plaza tol, putaran dan perhentian bus. 
    Secara tipikal serat dengan panjang antara 15 dan 50 mm dapat ditambahkan ke dalam adukan beton, masing-masing sebanyak 75 dan 45 kg/m³. Semen yang akan digunakan untuk pekerjaan beton harus dipilih dan sesuai dengan lingkungan dimana perkerasan akan dibuat.

    BalasHapus
  13. 1. Perkerasan lentur (flexible pavement),

    Umumnya terdiri dari beberapa lapis perkerasan dan menggunakan aspal sebagai bahanpengikat

     Tanah Dasar (sub grade)

    Tanah Dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan galian atau permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian- bagian perkerasan lainnya.Umumnya persoalan yang menyangkut tanah dasar adalah sebagai berikut:

    ·        Perubahan bentuk tetap (deformasi permanen) dari macam tanah tertentu akibat beban lalu lintas.

    ·         Sifat mengembang dan menyusut dari tanah tertentu akibat perubahan kadar air.

    ·      Daya dukung tanah yang tidak merata dan sukar ditentukan secara pasti pada daerah dengan macam tanah yang sangat berbeda sifat dan kedudukannya, atau akibat pelaksanaan.
    Lapis Pondasi Bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar.Fungsi lapis pondasi bawah antara lain:

    ·                  Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk mendukung dan menyebarkan beban roda. DSB
    Bermacam-macam tipe tanah setempat (CBR > 20%, PI < 10%) yang relatif lebih baik dari tanah dasar dapat digunakan sebagai bahan pondasi bawah.

    Lapis Pondasi (base course)

    Lapis Pondasi adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dengan lapis pondasi bawah (atau dengan tanah dasar bila tidak menggunakan lapis pondasi bawah). Fungsi lapis pondasi antara lain:

    1. Sebagai bagian perkerasan yang menahan beban roda,

    2.  Sebagai perletakan terhadap lapis permukaan.
    Bahan-bahan untuk lapis pondasi umumnya harus cukup kuat dan awet.

    Lapis Permukaan (surface course)

    Lapis permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas. Fungsi lapis permukaan antara lain:

    1.  Sebagai bahan perkerasan untuk menahan beban roda

    2.  Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi badan jalan kerusakan akibat cuaca.

    3. Sebagai lapisan aus (wearing course).
    Bahan untuk lapis permukaan umumnya adalah sama dengan bahan untuk lapis pondasi, dengan persyaratan yang lebih tinggi.

    2.   Perkerasan kaku (rigid pavement)

    Umumnya hanya terdiri dari satu lapisan dan menggunakan semen (portland cement) sebagai bahan pengikat.

    Tanah dasar

    Apabila tanah dasar mempunyai nilai CBR lebih kecil dari 2 %, maka harus dipasang pondasi bawah yang terbuat dari beton kurus (Lean-Mix Concrete) setebal 15 cm yang dianggap mempunyai nilai CBR tanah dasar efektif 5 %.

    Pondasi bawah

    Bahan pondasi bawah dapat berupa :

    ·         Bahan berbutir.

    ·         Stabilisasi atau dengan beton kurus giling padat (Lean Rolled Concrete)

    ·         Campuran beton kurus (Lean-Mix Concrete).
    [29/9 10.33] Abdul Rozak: Beton semen

    Kekuatan beton harus dinyatakan dalam nilai kuat tarik lentur (flexural strength) umur 28 hari, yang didapat dari hasil pengujian balok dengan pembebanan tiga titik (ASTM C-78) yang besarnya secara tipikal sekitar 3–5 MPa (30-50 kg/cm2).Kuat tarik lentur beton yang diperkuat dengan bahan serat penguat seperti serat baja, aramit atau serat karbon, harus mencapai kuat tarik lentur 5–5,5 MPa (50-55 kg/cm2).

    BalasHapus
  14. NAMA : INDRI SENDANI
    KELAS : XII DPIB 1
    A.PERKERASAN LENTUR (flexible pavement),

    Umumnya terdiri dari beberapa lapis perkerasan dan menggunakan aspal sebagai bahanpengikat.
    Komponen Perkerasan Lentur (Flexible Pavement) terdiri atas:
    1.TANAH DASAR (SUB GRADE)

    Tanah Dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan galian atau permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian- bagian perkerasan lainnya.


    2. LAPISAN PONDASI BAWAH (SUB BASE COURSE)

    Lapis Pondasi Bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar.


    3.LAPIS PONDASI (BASE COURSE)

    Lapis Pondasi adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dengan lapis pondasi bawah (atau dengan tanah dasar bila tidak menggunakan lapis pondasi bawah).



    4.LAPIS PERMUKAAN (SURFACE COURSE)

    Lapis Permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas.

    B.PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT)

    Perkerasan kaku (rigid pavement) adalah suatu perkerasan jalan yang terdiri atas plat beton semen sebagai lapis pondasi dan lapis pondasi bawah di atas tanah dasar. 


    KOMPONEN PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT)

    1.TANAH DASAR


    Daya dukung tanah dasar ditentukan dengan pengujian CBR insitu sesuai dengan SNI 03- 1731-1989 atau CBR laboratorium sesuai dengan SNI 03-1744-1989, masing-masing untuk perencanaan tebal perkerasan lama dan perkerasan jalan baru.



    2. PONDASI BAWAH


    Bahan pondasi bawah dapat berupa :

    ·         Bahan berbutir.

    ·         Stabilisasi atau dengan beton kurus giling padat (Lean Rolled Concrete)

    ·         Campuran beton kurus (Lean-Mix Concrete).


    3. BETON SEMEN

    Kekuatan beton semen dinyatakan dalam nilai kuat tarik uji lentur saat usianya mencapai 28 hari setelah pembuatan. Nilai ini didapatkan dari hasil pengujian balok dengan pembebanan tiga titik sesuai ASTM C-78 yang besarnya secara tipikal berkisar antara 3-5 Mpa atau 30-50 kg/cm2. Pembangunan beton semen ini juga bisa diperkuat menggunakan serat baja untuk menaikkan nilai kuat tarik lenturnya dan mengendalikan risiko keretakan pada plat.

    BalasHapus
  15. Nama:Tria widyana
    Rangkuman

    1. PERKERASAN LENTUR (flexible pavement)
    Umumnya menggunakan aspal sebagai bahan pengikat dan terdiri dari 4 lapis perkerasan, yaitu:

    a. Tanah Dasar (sub grade)
    Tanah Dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan galian atau permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian- bagian perkerasan lainnya. Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung dari sifat- sifat dan daya dukung tanah dasar.

    b. Lapis Pondasi Bawah (sub base course)
    Lapis Pondasi Bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar. Fungsi lapis pondasi bawah antara lain:
    -Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk mendukung dan menyebarkan beban roda.
    -Mencapai efisiensi penggunaan material yang relatif murah agar lapisan-lapisan selebihnya dapat dikurangi tebalnya (penghematan biaya konstruksi).
    -Untuk mencegah tanah dasar masuk ke dalam lapis pondasi.
    -Sebagai lapis pertama agar pelaksanaan dapat berjalan lancar.
    Bermacam-macam tipe tanah setempat (CBR > 20%, PI < 10%) yang relatif lebih baik dari tanah dasar dapat digunakan sebagai bahan pondasi bawah. Campuran-campuran tanah setempat dengan kapur atau semen portland dalam beberapa hal sangat dianjurkan, agar dapat bantuan yang efektif terhadap kestabilan konstruksi perkerasan

    c. Lapis Pondasi (base course)
    Lapis Pondasi adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dengan lapis pondasi bawah (atau dengan tanah dasar bila tidak menggunakan lapis pondasi bawah). Fungsi lapis pondasi antara lain:
    -Sebagai bagian perkerasan yang menahan beban roda,
    -Sebagai perletakan terhadap lapis permukaan.
    Bermacam-macam bahan alam / bahan setempat (CBR > 50%, PI < 4%) dapat digunakan sebagai bahan lapis pondasi, antara lain : batu pecah, kerikil pecah dan stabilisasi tanah dengan semen atau kapur

    d. Lapis Permukaan (surface course)
    Lapis permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas. Fungsi lapis permukaan antara lain:
    -Sebagai bahan perkerasan untuk menahan beban roda
    -Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi badan jalan kerusakan akibat cuaca.
    -Sebagai lapisan aus (wearing course).
    Pemilihan bahan untuk lapis permukaan perlu dipertimbangkan kegunaan, umur rencana serta pentahapan konstruksi, agar dicapai manfaat yang sebesar-besarnya dari biaya yang dikeluarkan.

    2. PERKERASAN KAKU (rigid pavement)
    Umumnya hanya terdiri dari satu lapisan dan menggunakan semen (portland cement) sebagai bahan pengikat.

    a. Tanah Dasar
    Daya dukung tanah dasar ditentukan dengan pengujian CBR insitu sesuai dengan SNI 03- 1731-1989 atau CBR laboratorium sesuai dengan SNI 03-1744-1989, masing-masing untuk perencanaan tebal perkerasan lama dan perkerasan jalan baru. Apabila tanah dasar mempunyai nilai CBR lebih kecil dari 2 %, maka harus dipasang pondasi bawah yang terbuat dari beton kurus (Lean-Mix Concrete) setebal 15 cm yang dianggap mempunyai nilai CBR tanah dasar efektif 5 %.

    b. Pondasi Bawah
    Bahan pondasi bawah dapat berupa :
    -Bahan berbutir.
    -Stabilisasi atau dengan beton kurus giling padat (Lean Rolled Concrete)
    -Campuran beton kurus (Lean-Mix Concrete).

    c. Beton Semen
    Kekuatan beton harus dinyatakan dalam nilai kuat tarik lentur (flexural strength) umur 28 hari, yang didapat dari hasil pengujian balok dengan pembebanan tiga titik (ASTM C-78) yang besarnya secara tipikal sekitar 3–5 MPa (30-50 kg/cm2).
    Kuat tarik lentur beton yang diperkuat dengan bahan serat penguat seperti serat baja, aramit atau serat karbon, harus mencapai kuat tarik lentur 5–5,5 MPa (50-55 kg/cm2). Kekuatan rencana harus dinyatakan dengan kuat tarik lentur karakteristik yang dibulatkan hingga 0,25 MPa (2,5 kg/cm2) terdekat.
    Beton dapat diperkuat dengan serat baja (steel-fibre) untuk meningkatkan kuat tarik lenturnya dan mengendalikan retak pada pelat khususnya untuk bentuk tidak lazim.

    BalasHapus
  16. GAMBAR KONSTRUKSI JALAN
    1.Perkerasan lentur (flexible pavement),
    ➡️Umumnya terdiri dari beberapa lapis perkerasan dan menggunakan aspal sebagai bahanpengikat.

    Tanah Dasar (sub grade)
    ➡️Adalah tanah semula atau permukaan galian atau permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian- bagian perkerasan lainnya. Umumnya persoalan yang menyangkut tanah dasar adalah sebagai berikut:
    *Perubahan bentuk tetap (deformasi permanen)
    *Sifat mengembang dan menyusut
    *Daya dukung tanah yang tidak merata dan sukar.

    Lapis Pondasi Bawah (sub base course)
    ➡️Lapis Pondasi Bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar. Fungsi lapis pondasi bawah antara lain:
    *Untuk mendukung dan menyebarkan beban roda.
    *Mencapai efisiensi penggunaan material yang relatif murah.
    *Untuk mencegah tanah dasar masuk ke dalam lapis pondasi.
    *Sebagai lapis pertama agar pelaksanaan dapat berjalan lancar.

    Lapis Pondasi(base course)
    ➡️Lapis Pondasi adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dengan lapis pondasi bawah (atau dengan tanah dasar bila tidak menggunakan lapis pondasi bawah). Fungsi lapis pondasi antara lain:
    1)Sebagai bagian perkerasan yang menahan beban roda,
    2)Sebagai perletakan terhadap lapis permukaan.

    Bahanlapis pondasi, antara lain : batu pecah, kerikil pecah dan stabilisasi tanah dengan semen atau kapur.

    Lapis Permukaan (surface course)
    ➡️Lapis permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas. Fungsi lapis permukaan antara lain:
    1)Sebagai bahan perkerasan untuk menahan beban roda
    2)Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi badan jalan kerusakan akibat cuaca.
    3)Sebagai lapisan aus (wearing course).

    2.Perkerasan kaku (rigid pavement)
    ➡️Umumnya hanya terdiri dari satu lapisan dan menggunakan semen (portland cement) sebagai bahan pengikat.

    Tanah dasar
    Daya dukung tanah dasar ditentukan dengan pengujian CBR insitu sesuai dengan SNI 03- 1731-1989 atau CBR laboratorium sesuai dengan SNI 03-1744-1989. Apabila tanah dasar mempunyai nilai CBR lebih kecil dari 2 %, maka harus dipasang pondasi bawah yang terbuat dari beton kurus (Lean-Mix Concrete) setebal 15 cm yang dianggap mempunyai nilai CBR tanah dasar efektif 5 %.

    Pondasi bawah
    ➡️Bahan pondasi bawah dapat berupa :
    *Bahan berbutir.
    *Stabilisasi atau dengan beton kurus giling padat (Lean Rolled Concrete)
    *Campuran beton kurus (Lean-Mix Concrete).

    Beton semen
    ➡️Kekuatan beton harus dinyatakan dalam nilai kuat tarik lentur (flexural strength) umur 28 hari, yang didapat dari hasil pengujian balok dengan pembebanan tiga titik (ASTM C-78) yang besarnya secara tipikal sekitar 3–5 MPa (30-50 kg/cm2).

    Beton dapat diperkuat dengan serat baja (steel-fibre) untuk meningkatkan kuat tarik lenturnya dan mengendalikan retak pada pelat khususnya untuk bentuk tidak lazim. Serat baja dapat digunakan pada campuran beton, untuk jalan plaza tol, putaran dan perhentian bus. Panjang serat baja antara 15 mm dan 50 mm yang bagian ujungnya melebar sebagai angker dan/atau sekrup penguat untuk meningkatkan ikatan. Secara tipikal serat dengan panjang antara 15 dan 50 mm dapat ditambahkan ke dalam adukan beton, masing-masing sebanyak 75 dan 45 kg/m³. Semen yang akan digunakan untuk pekerjaan beton.

    MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN
    ➡️Menghitung volume pekerjaan adalah langkah awal bagi kontraktor dalam menyusun Bill of Quantity (BoQ) proyek konstruksi. Item-item pekerjaan dalam menghitung RAB adalah sebagai berikut:
    1)Pekerjaan persiapan, galian dan urugan
    2)Pekerjaan pondasi batu kali

    Menentukan Besarnya Gaya Batang
    ➡️Stabilitas rangka batang
    stabilitas luar yaitu reaksi perletakan tidak boleh bertemu di satu titik.
    Gunakan rumus berikut.
    m = 2j - 3
    Keterangan : ga

    m = banyaknya batang
    j = banyaknya titik simul atau buhul

    catatan : jika m ≥ 2j - 3 maka rangka batang bersifat statis tidak tentu (stabil)
    jika m < 2j - 3 maka rangka batang bersifat tertentu (tidak stabil).



    BalasHapus
  17. Nama: Fetrisia Siregar
    Kelas: XII DPIB 1

    1.  PERKERASAN LENTUR (flexible pavement)

    Umumnya menggunakan aspal sebagai bahan pengikat dan terdiri dari 4 lapis perkerasan, yaitu:

     a. Tanah Dasar (sub grade)
    Tanah Dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan galian atau permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian- bagian perkerasan lainnya. Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan  sangat tergantung dari sifat- sifat dan daya dukung tanah dasar.

    b. Lapis Pondasi Bawah (sub base course)
    Lapis Pondasi Bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar.

    c. Lapis Pondasi (base course)
    Lapis Pondasi adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dengan lapis pondasi bawah (atau dengan tanah dasar bila tidak menggunakan lapis pondasi bawah).

    d. Lapis Permukaan (surface course)
    Lapis permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas.


    2. PERKERASAN KAKU (rigid pavement)

    Umumnya hanya terdiri dari satu lapisan dan menggunakan semen (portland cement) sebagai bahan pengikat.

    a. Tanah Dasar
    Daya dukung tanah dasar ditentukan dengan pengujian CBR insitu sesuai dengan SNI 03- 1731-1989 atau CBR laboratorium sesuai dengan SNI 03-1744-1989, masing-masing untuk perencanaan tebal perkerasan lama dan perkerasan jalan baru. Apabila tanah dasar mempunyai nilai CBR lebih kecil dari 2 %, maka harus dipasang pondasi bawah yang terbuat dari beton kurus (Lean-Mix Concrete) setebal 15 cm yang dianggap mempunyai nilai CBR tanah dasar efektif 5 %.

    b. Pondasi Bawah
    Bahan pondasi bawah dapat berupa :
    -Bahan berbutir.
    -Stabilisasi atau dengan beton kurus giling padat (Lean Rolled Concrete)
    -Campuran beton kurus (Lean-Mix Concrete).

    c. Beton Semen
    Kekuatan beton harus dinyatakan dalam nilai kuat tarik lentur (flexural strength) umur 28 hari, yang didapat dari hasil pengujian balok dengan pembebanan tiga titik (ASTM C-78) yang besarnya secara tipikal sekitar 3–5 MPa (30-50 kg/cm2).

    BalasHapus
  18. GAMBAR KONSTRUKSI JALAN
    1.Perkerasan lentur (flexible pavement), dan menggunakan aspal sebagai bahanpengikat.
    Tanah Dasar (sub grade)

    Tanah Dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan galian atau permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian- bagian perkerasan lainnya.

    Lapis Pondasi Bawah (sub base course)Lapis Pondasi Bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar.

    Lapis Pondasi (base course)
    Lapis Pondasi adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dengan lapis pondasi bawah (atau dengan tanah dasar bila tidak menggunakan lapis pondasi bawah).

    Lapis Permukaan (surface course).
    Lapis permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas.
    Bahan untuk lapis permukaan umumnya adalah sama dengan bahan untuk lapis pondasi, dengan persyaratan yang lebih tinggi.


    2. Perkerasan kaku (rigid pavement)

    Umumnya hanya terdiri dari satu lapisan dan menggunakan semen (portland cement) sebagai bahan pengikat.

    Pondasi bawah
    Bahan pondasi bawah dapat berupa :

    ~ Bahan berbutir
    ~ Stabilisasi atau dengan beton kurus giling padat (Lean Rolled Concrete)

    ~ Campuran beton kurus (Lean-Mix Concrete).

    Beton dapat diperkuat dengan serat baja (steel-fibre) untuk meningkatkan kuat tarik lenturnya dan mengendalikan retak pada pelat khususnya untuk bentuk tidak lazim. Serat baja dapat digunakan pada campuran beton, untuk jalan plaza tol, putaran dan perhentian bus.

    BalasHapus
  19. Nama: WulanDari
    Kelas: 12-DPIB¹

    GAMBAR KONSTRUKSI JALAN
    1.Perkerasan lentur (flexible pavement),
    ➡️Umumnya terdiri dari beberapa lapis perkerasan dan menggunakan aspal sebagai bahanpengikat.

    Tanah Dasar (sub grade)
    ➡️Adalah tanah semula atau permukaan galian atau permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian- bagian perkerasan lainnya. Umumnya persoalan yang menyangkut tanah dasar adalah sebagai berikut:
    *Perubahan bentuk tetap (deformasi permanen)
    *Sifat mengembang dan menyusut
    *Daya dukung tanah yang tidak merata dan sukar.

    Lapis Pondasi Bawah (sub base course)
    ➡️Lapis Pondasi Bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar. Fungsi lapis pondasi bawah antara lain:
    *Untuk mendukung dan menyebarkan beban roda.
    *Mencapai efisiensi penggunaan material yang relatif murah.
    *Untuk mencegah tanah dasar masuk ke dalam lapis pondasi.
    *Sebagai lapis pertama agar pelaksanaan dapat berjalan lancar.

    Lapis Pondasi(base course)
    ➡️Lapis Pondasi adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dengan lapis pondasi bawah (atau dengan tanah dasar bila tidak menggunakan lapis pondasi bawah). Fungsi lapis pondasi antara lain:
    1)Sebagai bagian perkerasan yang menahan beban roda,
    2)Sebagai perletakan terhadap lapis permukaan.

    Bahanlapis pondasi, antara lain : batu pecah, kerikil pecah dan stabilisasi tanah dengan semen atau kapur.

    Lapis Permukaan (surface course)
    ➡️Lapis permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas. Fungsi lapis permukaan antara lain:
    1)Sebagai bahan perkerasan untuk menahan beban roda
    2)Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi badan jalan kerusakan akibat cuaca.
    3)Sebagai lapisan aus (wearing course).

    2.Perkerasan kaku (rigid pavement)
    ➡️Umumnya hanya terdiri dari satu lapisan dan menggunakan semen (portland cement) sebagai bahan pengikat.

    Tanah dasar
    Daya dukung tanah dasar ditentukan dengan pengujian CBR insitu sesuai dengan SNI 03- 1731-1989 atau CBR laboratorium sesuai dengan SNI 03-1744-1989. Apabila tanah dasar mempunyai nilai CBR lebih kecil dari 2 %, maka harus dipasang pondasi bawah yang terbuat dari beton kurus (Lean-Mix Concrete) setebal 15 cm yang dianggap mempunyai nilai CBR tanah dasar efektif 5 %.

    Pondasi bawah
    ➡️Bahan pondasi bawah dapat berupa :
    *Bahan berbutir.
    *Stabilisasi atau dengan beton kurus giling padat (Lean Rolled Concrete)
    *Campuran beton kurus (Lean-Mix Concrete).

    Beton semen
    ➡️Kekuatan beton harus dinyatakan dalam nilai kuat tarik lentur (flexural strength) umur 28 hari, yang didapat dari hasil pengujian balok dengan pembebanan tiga titik (ASTM C-78) yang besarnya secara tipikal sekitar 3–5 MPa (30-50 kg/cm2).

    Beton dapat diperkuat dengan serat baja (steel-fibre) untuk meningkatkan kuat tarik lenturnya dan mengendalikan retak pada pelat khususnya untuk bentuk tidak lazim. Serat baja dapat digunakan pada campuran beton, untuk jalan plaza tol, putaran dan perhentian bus. Panjang serat baja antara 15 mm dan 50 mm yang bagian ujungnya melebar sebagai angker dan/atau sekrup penguat untuk meningkatkan ikatan. Secara tipikal serat dengan panjang antara 15 dan 50 mm dapat ditambahkan ke dalam adukan beton, masing-masing sebanyak 75 dan 45 kg/m³. Semen yang akan digunakan untuk pekerjaan beton.

    MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN
    ➡️Menghitung volume pekerjaan adalah langkah awal bagi kontraktor dalam menyusun Bill of Quantity (BoQ) proyek konstruksi. Item-item pekerjaan dalam menghitung RAB adalah sebagai berikut:
    1)Pekerjaan persiapan, galian dan urugan
    2)Pekerjaan pondasi batu kali

    Menentukan Besarnya Gaya Batang
    ➡️Stabilitas rangka batang
    stabilitas luar yaitu reaksi perletakan tidak boleh bertemu di satu titik.
    Gunakan rumus berikut.
    m = 2j - 3
    Keterangan : ga

    m = banyaknya batang
    j = banyaknya titik simul atau buhul

    catatan : jika m ≥ 2j - 3 maka rangka batang bersifat statis tidak tentu (stabil)
    jika m < 2j - 3 maka rangka batang bersifat tertentu (tidak stabil).

    BalasHapus
  20. Nama: Tria Eka Syahputri
    Kelas:XII-DPIB1

    GAMBAR KONSTRUKSI JALAN

    1.                      Perkerasan lentur (flexiblepavement),


    Tanah Dasar (sub grade)

    Tanah Dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan galian atau permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian- bagian perkerasan lainnya.yang menyangkut tanah dasar adalah sebagai berikut:

    ·        Perubahan bentuk tetap

    ·         Sifat mengembang dan menyusut dari tanah tertentu akibat perubahan kadar air.

    ·      Daya dukung tanah yang tidak merata dan sukar ditentukan secara pasti pada daerah dengan macam tanah yang sangat berbeda sifat dan kedudukannya.

    Lapis Pondasi Bawah (sub base course)

    Lapis pondasi bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar .fungsi pondasi bawah antara lain:
    · Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk mendukung dan menyebarkan beban roda.
    · Mencapai efisiensi penggunaan material yang relatif murah
    ·Untuk mencegah tanah dasar masuk ke dalam lapis pondasi.
    · Sebagai lapis pertama agar pelaksanaan dapat berjalan lancar. 
    Lapis Pondasi (base course)

    Lapis Pondasi adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dengan lapis pondasi bawah (atau dengan tanah dasar bila tidak menggunakan lapis pondasi bawah). Fungsi lapis pondasi antara lain:

    1. Sebagai bagian perkerasan yang menahan beban roda,

    2. Sebagai perletakan terhadap lapis permukaan.

    Lapis Permukaan (surface course)

    Lapis permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas. Fungsi lapis permukaan antaralain:

    1.Sebagai bahan perkerasan untuk menahan beban roda

    2. Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi badan jalan kerusakan akibat cuaca.

    3.Sebagai lapisan aus (wearingcourse).

    Pemilihan bahan untuk lapis permukaan perlu dipertimbangkan kegunaan, umur rencana serta pentahapan konstruksi, agar dicapai manfaat yang sebesar-besarnya dari biaya yang dikeluarkan.

    2.   Perkerasan kaku (rigid pavement)

    Umumnya hanya terdiri dari satu lapisan dan menggunakan semen (portland cement) sebagai bahan pengikat.

     

    Pondasi bawah

    Bahan pondasi bawah dapat berupa :

    ·         Bahan berbutir.

    ·         Stabilisasi atau dengan beton kurus giling padat (Lean Rolled Concrete)

    ·         Campuran beton kurus (Lean-Mix Concrete).
     

    Beton semen

    Kekuatan beton harus dinyatakan dalam nilai kuat tarik lentur (flexural strength) umur 28 hari, yang didapat dari hasil pengujian balok dengan pembebanan tiga titik (ASTM C-78) yang besarnya secara tipikal sekitar 3–5 MPa (30-50 kg/cm2).

    BalasHapus
  21. NAMA:Nur Afni Padilasyah
    KELAS:XII-DPIB1

    GAMBAR KONSTRUKSI JALAN



    1. Perkerasan lentur (flexible pavement)

    Tanah Dasar (sub grade)

    Tanah Dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan galian atau permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian- bagian perkerasan lainnya.

    Lapis Pondasi Bawah (sub base course)

    Lapis Pondasi Bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar. Fungsi lapis pondasi bawah antara lain:

    · Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk mendukung dan menyebarkan beban roda.

    · Mencapai efisiensi penggunaan material yang relatif murah agar lapisan-lapisan selebihnya dapat dikurangi tebalnya (penghematan biaya konstruksi).

    · Untuk mencegah tanah dasar masuk ke dalam lapis pondasi.

    · Sebagai lapis pertama agar pelaksanaan dapat berjalan lancar. Hal ini sehubungan dengan terlalu lemahnya daya dukung tanah dasar terhadap roda-roda alat-alat besar atau karena kondisi lapangan yang memaksa harus segera menutup tanah dasar dari pengaruh cuaca.



    Lapis Pondasi (base course)

    Lapis Pondasi adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dengan lapis pondasi bawah (atau dengan tanah dasar bila tidak menggunakan lapis pondasi bawah). Fungsi lapis pondasi antara lain:

    1. Sebagai bagian perkerasan yang menahan beban roda,

    2. Sebagai perletakan terhadap lapis permukaan.



    Lapis Permukaan (surface course)

    Lapis permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas. Fungsi lapis permukaan antara lain:

    1. Sebagai bahan perkerasan untuk menahan beban roda

    2. Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi badan jalan kerusakan akibat cuaca.

    3. Sebagai lapisan aus (wearing course).



    2. Perkerasan kaku (rigid pavement)

    -Tanah dasar

    -Pondasi bawah

    Bahan pondasi bawah dapat berupa :

    · Bahan berbutir.

    · Stabilisasi atau dengan beton kurus giling padat (Lean Rolled Concrete)

    · Campuran beton kurus (Lean-Mix Concrete).

    -beton semen

    BalasHapus
  22. TUGAS MERANGKUM EBK
    NAMA: ABDUL ROJAK
    KELAS: XII DPIB 1

    Gambar Konstrusi Jalan

    1. Perkerasan lentur (flexible pavement),

    Umumnya terdiri dari beberapa lapis perkerasan dan menggunakan aspal sebagai bahanpengikat

     Tanah Dasar (sub grade)

    Tanah Dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan galian atau permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian- bagian perkerasan lainnya.Umumnya persoalan yang menyangkut tanah dasar adalah sebagai berikut:

    ·        Perubahan bentuk tetap (deformasi permanen) dari macam tanah tertentu akibat beban lalu lintas.

    ·         Sifat mengembang dan menyusut dari tanah tertentu akibat perubahan kadar air.

    ·      Daya dukung tanah yang tidak merata dan sukar ditentukan secara pasti pada daerah dengan macam tanah yang sangat berbeda sifat dan kedudukannya, atau akibat pelaksanaan.
    Lapis Pondasi Bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar.Fungsi lapis pondasi bawah antara lain:

    ·                  Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk mendukung dan menyebarkan beban roda. DSB
    Bermacam-macam tipe tanah setempat (CBR > 20%, PI < 10%) yang relatif lebih baik dari tanah dasar dapat digunakan sebagai bahan pondasi bawah.

    Lapis Pondasi (base course)

    Lapis Pondasi adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dengan lapis pondasi bawah (atau dengan tanah dasar bila tidak menggunakan lapis pondasi bawah). Fungsi lapis pondasi antara lain:

    1. Sebagai bagian perkerasan yang menahan beban roda,

    2.  Sebagai perletakan terhadap lapis permukaan.
    Bahan-bahan untuk lapis pondasi umumnya harus cukup kuat dan awet.

    Lapis Permukaan (surface course)

    Lapis permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas. Fungsi lapis permukaan antara lain:

    1.  Sebagai bahan perkerasan untuk menahan beban roda

    2.  Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi badan jalan kerusakan akibat cuaca.

    3. Sebagai lapisan aus (wearing course).
    Bahan untuk lapis permukaan umumnya adalah sama dengan bahan untuk lapis pondasi, dengan persyaratan yang lebih tinggi.

    2.   Perkerasan kaku (rigid pavement)

    Umumnya hanya terdiri dari satu lapisan dan menggunakan semen (portland cement) sebagai bahan pengikat.

    Tanah dasar

    Apabila tanah dasar mempunyai nilai CBR lebih kecil dari 2 %, maka harus dipasang pondasi bawah yang terbuat dari beton kurus (Lean-Mix Concrete) setebal 15 cm yang dianggap mempunyai nilai CBR tanah dasar efektif 5 %.

    Pondasi bawah

    Bahan pondasi bawah dapat berupa :

    ·         Bahan berbutir.

    ·         Stabilisasi atau dengan beton kurus giling padat (Lean Rolled Concrete)

    ·         Campuran beton kurus (Lean-Mix Concrete).
    [29/9 10.33] Abdul Rozak: Beton semen

    Kekuatan beton harus dinyatakan dalam nilai kuat tarik lentur (flexural strength) umur 28 hari, yang didapat dari hasil pengujian balok dengan pembebanan tiga titik (ASTM C-78) yang besarnya secara tipikal sekitar 3–5 MPa (30-50 kg/cm2).Kuat tarik lentur beton yang diperkuat dengan bahan serat penguat seperti serat baja, aramit atau serat karbon, harus mencapai kuat tarik lentur 5–5,5 MPa (50-55 kg/cm2).

    BalasHapus
  23. Nama:Nurul hasanah siregaar
    Kelas 12 dpib1

    GAMBAR KONSTRUKSI JALAN
    1. Perkerasan lentur (flexible pavement)

    ~Tanah Dasar (sub grade)~

    Tanah Dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan galian atau permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian- bagian perkerasan lainnya.


    ~Lapis Pondasi Bawah (sub base course)~

    Lapis Pondasi Bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar.

    ~Lapis Pondasi (base course)~

    Lapis Pondasi adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dengan lapis pondasi bawah (atau dengan tanah dasar bila tidak menggunakan lapis pondasi bawah).

    Bermacam-macam bahan alam / bahan setempat (CBR > 50%, PI < 4%) dapat digunakan sebagai bahan lapis pondasi, antara lain : batu pecah, kerikil pecah dan stabilisasi tanah dengan semen atau kapur.
    ~Lapis Permukaan (surface course)~


    Fungsi lapis permukaan antara lain:

    1.)Sebagai bahan perkerasan untuk menahan beban roda 2.)Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi badan jalan kerusakan akibatcuaca. 3.)Sebagai lapisan aus (wearing course)

    2.Perkerasan kaku (rigid pavement) ....Tanah dasar...

    Daya dukung tanah dasar ditentukan dengan pengujian CBR insitu sesuai dengan SNI 03- 1731-1989 atau CBR laboratorium sesuai dengan SNI 03-1744-1989, masing-masing untuk perencanaan tebal perkerasan lama dan perkerasan jalan baru.


    ~Pondasi bawah~

    Bahan pondasi bawah dapat berupa :

    ●Bahan berbutir.

    ●Stabilisasi atau dengan beton kurus giling padat (Lean Rolled Concrete)

    ●Campuran beton kurus (Lean-MixConcrete).

    ~Beton semen~

    Kekuatan beton harus dinyatakan dalam nilai kuat tarik lentur (flexural strength) umur 28 hari, yang didapat dari hasil pengujian balok dengan pembebanan tiga titik (ASTM C-78) yang besarnya secara tipikal sekitar 3–5 MPa (30-50 kg/cm2).

    BalasHapus
  24. Nama:Rahmadi
    Kelas :XlI DPIB1

    GAMBAR KONSTRUKSI JALAN


    1. Perkerasan lentur (flexible pavement)
    Umumnya terdiri dari beberapa lapis perkerasan dan menggunakan aspal sebagai bahanpengikat.

    •Tanah Dasar (sub grade)
    Tanah Dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan galian atau permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian- bagian perkerasan lainnya. Umumnya persoalan yang menyangkut tanah dasar adalah sebagai berikut:

    ·        Perubahan bentuk tetap (deformasi permanen) dari macam tanah tertentu akibat beban lalu lintas.

    ·         Sifat mengembang dan menyusut dari tanah tertentu akibat perubahan kadar air.

    ·      Daya dukung tanah yang tidak merata dan sukar ditentukan secara pasti pada daerah dengan macam tanah yang sangat berbeda sifat dan kedudukannya, atau akibat pelaksanaan.

     

    •Lapis Pondasi Bawah (sub base course)

    Lapis Pondasi Bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar. Fungsi lapis pondasi bawah antara lain:

    ·Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk mendukung dan menyebarkan beban roda.

    · Mencapai efisiensi penggunaan material yang relatif murah agar lapisan-lapisan selebihnya            dapat dikurangi tebalnya (penghematan biaya konstruksi).

    · Untuk mencegah tanah dasar masuk ke dalam lapis pondasi.

    · Sebagai lapis pertama agar pelaksanaan dapat berjalan lancar.

    •Lapis Pondasi (base course)
    Lapis Pondasi adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dengan lapis pondasi bawah (atau dengan tanah dasar bila tidak menggunakan lapis pondasi bawah). Fungsi lapis pondasi antara lain:

    1.Sebagai bagian perkerasan
    yang menahan beban roda.
    2.Sebagai perletakan terhadap
    lapis permukaan.

    •Lapis Permukaan (surface course)

    Lapis permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas. Fungsi lapis permukaan antara lain:

    1.Sebagai bahan perkerasan
    untukmenahan beban roda.
    2.Sebagai lapisan rapat air
    untuk melindungi badan
    jalan kerusakan
    akibat cuaca
    3.Sebagai lapisan aus (wearing
    course).


    2.Perkerasan kaku (rigid pavement)
    Umumnya hanya terdiri dari satu lapisan dan menggunakan semen (portland cement) sebagai bahan pengikat.

    •Pondasi bawah
    Bahan pondasi bawah dapat berupa :

    ·Bahan berbutir.
    ·Stabilisasi atau dengan beton kurus giling padat (Lean Rolled Concrete)
    ·Campuran beton kurus (Lean-Mix Concrete).

    • Beton semen
    Kekuatan beton harus dinyatakan dalam nilai kuat tarik lentur (flexural strength) umur 28 hari, yang didapat dari hasil pengujian balok dengan pembebanan tiga titik (ASTM C-78) yang besarnya secara tipikal sekitar 3–5 MPa (30-50 kg/cm2).

     Kuat tarik lentur beton yang diperkuat dengan bahan serat penguat seperti serat baja, aramit atau serat karbon, harus mencapai kuat tarik lentur 5–5,5 MPa (50-55 kg/cm2).

     Beton dapat diperkuat dengan serat baja (steel-fibre) untuk meningkatkan kuat tarik lenturnya dan mengendalikan retak pada pelat khususnya untuk bentuk tidak lazim. Semen yang akan digunakan untuk pekerjaan beton harus dipilih dan sesuai dengan lingkungan dimana perkerasan akan dibuat.

    BalasHapus

  25. GAMBAR KONSTRUKSI JALAN
    1. Perkerasan lentur (flexible pavement),
    Umumnya terdiri dari beberapa lapis perkerasan dan menggunakan aspal sebagai bahanpengikat.

    Tanah Dasar (sub grade)
    Tanah Dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan galian atau permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian- bagian perkerasan lainnya. Umumnya persoalan yang menyangkut tanah dasar adalah :
    • Perubahan bentuk tetap (deformasi permanen) dari macam tanah tertentu akibat beban lalu lintas.
    • Sifat mengembang dan menyusut dari tanah tertentu akibat perubahan kadar air.
    • Daya dukung tanah yang tidak merata dan sukar ditentukan secara pasti pada daerah dengan macam tanah yang sangat berbeda sifat dan kedudukannya, atau akibat pelaksanaan.

    Lapis Pondasi Bawah (sub base course)
    *Lapis Pondasi Bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar. Fungsi adalah :
    * Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk mendukung dan menyebarkan beban roda.
    * Mencapai efisiensi penggunaan material yang relatif murah agar lapisan-lapisan selebihnya dapat dikurangi tebalnya (penghematan biaya konstruksi).
    * Untuk mencegah tanah dasar masuk ke dalam lapis pondasi.
    * Sebagai lapis pertama agar pelaksanaan dapat berjalan lancar. Bermacam-macam tipe tanah setempat (CBR > 20%, PI < 10%) yang relatif lebih baik dari tanah dasar dapat digunakan sebagai bahan pondasi bawah
    Lapis Pondasi (base course)
    Lapis Pondasi adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dengan lapis pondasi bawah . Fungsi lapis pondasi adalah :
    1. Sebagai bagian perkerasan yang menahan beban roda,
    2. Sebagai perletakan terhadap lapis permukaan.
    Lapis Permukaan (surface course)
    Lapis permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas. fungsinya adalah :
    1. Sebagai bahan perkerasan untuk menahan beban roda
    2. Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi badan jalan kerusakan akibat cuaca.
    3. Sebagai lapisan aus (wearing course).

    Bahan untuk lapis permukaan umumnya adalah sama dengan bahan untuk lapis pondasi, dengan persyaratan yang lebih tinggi.sangat penting pemilihan bahan harus dipertimbangkan.

    2. Perkerasan kaku (rigid pavement)
    Umumnya hanya terdiri dari satu lapisan dan menggunakan semen (portland cement) sebagai bahan pengikat.
    *Tanah dasar
    Daya dukung tanah dasar ditentukan dengan pengujian CBR insitu sesuai dengan SNI 03- 1731-1989 atau CBR laboratorium sesuai dengan SNI 03-1744-1989, masing-masing untuk perencanaan tebal perkerasan lama dan perkerasan jalan baru.

    * Pondasi bawah
    Bahan pondasi bawah dapat berupa :
    • Bahan berbutir.
    • Stabilisasi atau dengan beton kurus giling padat (Lean Rolled Concrete)
    • Campuran beton kurus (Lean-Mix Concrete).
    * Beton semen
    Kekuatan beton harus dinyatakan dalam nilai kuat tarik lentur (flexural strength) umur 28 hari, yang didapat dari hasil pengujian balok dengan pembebanan tiga titik (ASTM C-78) yang besarnya secara tipikal sekitar 3–5 MPa (30-50 kg/cm2).
    . Serat baja dapat digunakan pada campuran beton, untuk jalan plaza tol, putaran dan perhentian bus. Panjang serat baja antara 15 mm dan 50 mm yang bagian ujungnya melebar sebagai angker dan/atau sekrup penguat untuk meningkatkan ikatan. Secara tipikal serat dengan panjang antara 15 dan 50 mm dapat ditambahkan ke dalam adukan beton, masing-masing sebanyak 75 dan 45 kg/m³. Semen yang akan digunakan untuk pekerjaan beton harus dipilih dan sesuai dengan lingkungan dimana perkerasan akan dibuat. Kekuatan rencana harus dinyatakan dengan kuat tarik lentur karakteristik yang dibulatkan hingga 0,25 MPa (2,5 kg/cm2) terdekat.

    BalasHapus
  26. Melisa maria patrecia

    GAMBAR KONSTRUKSI JALAN
    1.Perkerasan lentur (flexible pavement),

    Umumnya terdiri dari beberapa lapis perkerasan dan menggunakan aspal sebagai bahanpengikat.

    *Tanah Dasar (sub grade)
    Tanah Dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan galian atau permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian- bagian perkerasan lainnya. persoalan yang menyangkut tanah dasar adalah sebagai berikut:
    ~Perubahan bentuk tetap (deformasi permanen) dari macam tanah tertentu akibat beban lalu lintas.

    ~Sifat mengembang dan menyusut dari tanah tertentu akibat perubahan kadar air.

    ~ Daya dukung tanah yang tidak merata dan sukar ditentukan secara pasti pada daerah dengan macam tanah yang sangat berbeda sifat dan kedudukannya, atau akibat pelaksanaan.

    *Lapis Pondasi Bawah (sub base course)
    Lapis Pondasi Bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar. Fungsi lapis pondasi bawah antara lain:

    ~Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk mendukung dan menyebarkan beban roda.
    ~Mencapai efisiensi penggunaan material yang relatif murah agar lapisan-lapisan selebihnya dapat dikurangi tebalnya (penghematan biaya konstruksi).
    .
    ~ Untuk mencegah tanah dasar masuk ke dalam lapis pondasi.
    ~Sebagai lapis pertama agar pelaksanaan dapat berjalan lancar. Hal ini sehubungan dengan terlalu lemahnya daya dukung tanah dasar terhadap roda-roda alat-alat besar atau karena kondisi lapangan yang memaksa harus segera menutup tanah dasar dari pengaruh cuaca.

    *Lapis Pondasi (base course)
    Lapis Pondasi adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dengan lapis pondasi bawah (atau dengan tanah dasar bila tidak menggunakan lapis pondasi bawah).

    Fungsi lapis pondasi antara lain:

    1. Sebagai bagian perkerasan yang menahan beban roda,

    2. Sebagai perletakan terhadap lapis permukaan.

    *Lapis Permukaan (surface course)
    Lapis permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas.
    Fungsi lapis permukaan antara lain:

    1.Sebagai bahan perkerasan untuk menahan beban roda

    2.Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi badan jalan kerusakan akibat cuaca.

    3.Sebagai lapisan aus (wearing course).

    2. Perkerasan kaku (rigid pavement)

    Umumnya hanya terdiri dari satu lapisan dan menggunakan semen (portland cement) sebagai bahan pengikat.

    BalasHapus
  27. Nama : juliania
    Kelas : Xll DPIB 1
    GAMBAR KONSTRUKSI JALAN
    1. Perkerasan lentur (flexible pavement),
    Umumnya terdiri dari beberapa lapis perkerasan dan menggunakan aspal sebagai bahan pengikat.
    Tanah Dasar (sub grade)
    Tanah Dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan galian atau permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian- bagian perkerasan lainnya. Umumnya sifatnya yang menyangkut tanah dasar adalah :
    • Perubahan bentuk tetap dari macam tanah tertentu akibat beban lalu lintas.
    • Sifat mengembang dan menyusut dari tanah tertentu akibat perubahan kadar air.
    • Daya dukung tanah yang tidak merata dan sukar ditentukan secara pasti pada daerah dengan macam tanah yang sangat berbeda sifat dan kedudukannya, atau akibat pelaksanaan.

    Lapis Pondasi Bawah (sub base course)
    Lapis Pondasi Bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar. Fungsi lapis pondasi bawah antara lain:
    * Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk mendukung dan menyebarkan beban roda.
    * Mencapai efisiensi penggunaan material yang relatif murah agar lapisan-lapisan selebihnya dapat dikurangi tebalnya (penghematan biaya konstruksi).
    * Untuk mencegah tanah dasar masuk ke dalam lapis pondasi.
    * Sebagai lapis pertama agar pelaksanaan dapat berjalan lancar.
    Hal ini sehubungan dengan terlalu lemahnya daya dukung tanah dasar terhadap roda-roda alat-alat besar atau karena kondisi lapangan yang memaksa harus segera menutup tanah dasar dari pengaruh cuaca.


    Lapis Pondasi (base course)
    Lapis Pondasi adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dengan lapis pondasi bawah . Fungsi lapis pondasi adalah :
    1. Sebagai bagian perkerasan yang menahan beban roda,
    2. Sebagai perletakan terhadap lapis permukaan.
    bahan bahan untuk lapisan pondasi harus dan awet sehingga dapat menahan beban-beban roda. Sebelum menentukan suatu bahan untuk digunakan sebagai bahan pondasi, hendaknya dilakukan penyelidikan sehubungan dengan persyaratan teknik.
    Bermacam-macam bahan alam (CBR > 50%, PI < 4%) dapat digunakan sebagai bahan lapis pondasi, antara lain : batu pecah, kerikil pecah dan stabilisasi tanah dengan semen atau kapur.

    Lapis Permukaan (surface course)
    Lapis permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas. Fungsi lapis permukaan adalah :
    1. Sebagai bahan perkerasan untuk menahan beban roda
    2. Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi badan jalan kerusakan akibat cuaca.
    3. Sebagai lapisan aus (wearing course).

    Bahan untuk lapis permukaan umumnya adalah bahan untuk lapis pondasi, dengan persyaratan yang lebih tinggi.sangat penting pemilihan bahan harus dipertimbangkan.

    2. Perkerasan kaku (rigid pavement)
    Umumnya hanya terdiri dari satu lapisan dan menggunakan semen (portland cement) sebagai bahan pengikat.
    *Tanah dasar
    Daya dukung tanah dasar ditentukan dengan pengujian CBR insitu sesuai dengan SNI 03- 1731-1989 atau CBR laboratorium sesuai dengan SNI 03-1744-1989, masing-masing untuk perencanaan tebal perkerasan lama dan perkerasan jalan baru. Apabila tanah dasar mempunyai nilai CBR lebih kecil dari 2 %, maka harus dipasang pondasi bawah yang terbuat dari beton kurus (Lean-Mix Concrete) setebal 15 cm yang dianggap mempunyai nilai CBR tanah dasar efektif 5 %.

    * Pondasi bawah
    Bahan pondasi bawah dapat berupa :
    • Bahan berbutir.
    • Stabilisasi atau dengan beton kurus giling padat (Lean Rolled Concrete)
    • Campuran beton kurus (Lean-Mix Concrete).
    * Beton semen
    Kekuatan beton harus dinyatakan dalam nilai kuat tarik lentur (flexural strength) umur 28 hari, yang didapat dari hasil pengujian balok . Beton dapat diperkuat dengan serat baja (steel-fibre) untuk meningkatkan kuat tarik lenturnya dan mengendalikan retak pada pelat khususnya untuk bentuk tidak lazim.

    BalasHapus
  28. GAMBAR KONSTRUKSI JALAN
    1. Perkerasan lentur (flexible pavement)

    ~Tanah Dasar (sub grade)~

    Tanah Dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan galian atau permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian- bagian perkerasan lainnya.


    ~Lapis Pondasi Bawah (sub base course)~

    Lapis Pondasi Bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar.

    ~Lapis Pondasi (base course)~

    Lapis Pondasi adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dengan lapis pondasi bawah (atau dengan tanah dasar bila tidak menggunakan lapis pondasi bawah).

    Bermacam-macam bahan alam / bahan setempat (CBR > 50%, PI < 4%) dapat digunakan sebagai bahan lapis pondasi, antara lain : batu pecah, kerikil pecah dan stabilisasi tanah dengan semen atau kapur.
    ~Lapis Permukaan (surface course)~


    Fungsi lapis permukaan antara lain:

    1.)Sebagai bahan perkerasan untuk menahan beban roda 2.)Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi badan jalan kerusakan akibatcuaca. 3.)Sebagai lapisan aus (wearing course)

    2.Perkerasan kaku (rigid pavement) ....Tanah dasar...

    Daya dukung tanah dasar ditentukan dengan pengujian CBR insitu sesuai dengan SNI 03- 1731-1989 atau CBR laboratorium sesuai dengan SNI 03-1744-1989, masing-masing untuk perencanaan tebal perkerasan lama dan perkerasan jalan baru.


    ~Pondasi bawah~

    Bahan pondasi bawah dapat berupa :

    ●Bahan berbutir.

    ●Stabilisasi atau dengan beton kurus giling padat (Lean Rolled Concrete)

    ●Campuran beton kurus (Lean-MixConcrete).

    ~Beton semen~

    BalasHapus
  29. Nama : MUTIARA DEVI HARIAN DINI
    KELAS: XII DPIB 1
    GAMBAR KONSTRUKSI JALAN
    1. Perkerasan lentur (flexible pavement)

    ~Tanah Dasar (sub grade)~

    Tanah Dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan galian atau permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian- bagian perkerasan lainnya.


    ~Lapis Pondasi Bawah (sub base course)~

    Lapis Pondasi Bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar.

    ~Lapis Pondasi (base course)~

    Lapis Pondasi adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dengan lapis pondasi bawah (atau dengan tanah dasar bila tidak menggunakan lapis pondasi bawah).

    Bermacam-macam bahan alam / bahan setempat (CBR > 50%, PI < 4%) dapat digunakan sebagai bahan lapis pondasi, antara lain : batu pecah, kerikil pecah dan stabilisasi tanah dengan semen atau kapur.
    ~Lapis Permukaan (surface course)~


    Fungsi lapis permukaan antara lain:

    1.)Sebagai bahan perkerasan untuk menahan beban roda 2.)Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi badan jalan kerusakan akibatcuaca. 3.)Sebagai lapisan aus (wearing course)

    2.Perkerasan kaku (rigid pavement) ....Tanah dasar...

    Daya dukung tanah dasar ditentukan dengan pengujian CBR insitu sesuai dengan SNI 03- 1731-1989 atau CBR laboratorium sesuai dengan SNI 03-1744-1989, masing-masing untuk perencanaan tebal perkerasan lama dan perkerasan jalan baru.


    ~Pondasi bawah~

    Bahan pondasi bawah dapat berupa :

    ●Bahan berbutir.

    ●Stabilisasi atau dengan beton kurus giling padat (Lean Rolled Concrete)

    ●Campuran beton kurus (Lean-MixConcrete).

    ~Beton semen~

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RANGKUMAN MEKANIKA TEKNIK

Gaya Struktur Bangunan

Menghitung Volume Pekerjaan