A. DASAR-DASAR GAMBAR KONSTRUKSI JALAN
Materi Lanjutan
b. Drainase
Jalan
Drainase
merupakan bagian yang penting dari konstruksi jalan, kerusakan jalan sering
disebabkan secara langsung maupun tidak langsung oleh sistem drainase jalan.
Drainase permukaan adalah sistem drainase yang dibuat untuk mengendalikan air
permukaan akibat hujan. Tujuan dari sistem drainase ini untuk memelihara agar
jalan tidak tergenang air hujan dalam waktu cukup lama, tetapi harus segera
dibuang melalui sarana drainase jalan.
Sarana
drainase permukaan terdiri dari tiga jenis, yaitu:
1) Saluran samping
2) Saluran penangkap
3) Gorong gorong Sungai
c. Bangunan
Pelengkap Jalan
Bangunan
pelengkap jalan raya bukan hanya sekedar pelengkap akan tetapi merupakan bagian
penting yang harus diadakan untuk pengaman konstruksi jalan itu sendiri dan
petunjuk bagi pengguna jalan agar unsur kenyamanan, keamanan dan keselamatan
dapat terpenuhi.
Bangunan
pelengkap jalan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1)
Bangunan
Drainase Jalan
2)
Bangunan
Penguat Tebing
Bangunan
untuk keamanan lalu lintas, rambu dan marka jalan.
Bangunan Penguat Tebing terdiri dari:
a) Perkuatan lereng,
b) Stabilisasi timbunan
c) Tembok
penahan.
d. Bahan Jalan
Bahan
hanya boleh digunakan apabila telah dilakukan pengujian dan memenuhi
persyaratan. Sebelum memulai pekerjaan, terlebih dahulu harus disiapkan
persediaan bahan dalam jumlah yang cukup untuk menjamin kesinambungan
pekerjaan. Untuk menjamin keseragaman campuran sebaiknya menggunakan bahan dari
sumber yang tetap.
Bahan
utama perkerasan jalan terdiri dari; 1) Agregat kasar, 2) Agregat halus, 3)
Bahan pengisi, dan 4) Aspal sebagai bahan pengikat.
e.
Pondasi
Pondasi
adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi untuk menempat- kan
bangunan dan meneruskan beban yang disalurkan dari struktur atas ke tanah dasar
pondasi yang cukup kuat menahannya tanpa terjadinya differential settlement pada sistem strukturnya. Untuk memilih tipe
pondasi yang memadai, perlu diperhatikan apakah pondasi itu cocok untuk
berbagai keadaan di lapangan dan apakah pondasi itu memungkinkan untuk
diselesaikan secara ekonomis sesuai dengan jadwal kerjanya.
Hal-hal
berikut perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tipe pondasi:
1)
Keadaan
tanah pondasi
2)
Batasan-batasan
akibat konstruksi di atasnya (upper structure)
3)
Keadaan
daerah sekitar lokasi
4)
Waktu
dan biaya pekerjaan
5)
Kokoh,
kaku dan kuat
Gambar
5. Konstruksi Telford
Pada
saat pelaksanaan penggilasan, kadang kala diberi air secukupnya dengan tujuan
agar batu-batu kecil dapat masuk ke dalam
sela-sela batu belah yang ada. Kekuatan
jenis konstruksi telford ditimbulkan oleh gesekan antar batu-batu
tersebut, sehingga kekuatan konstruksi ini sangat tergantung pada bidang-bidang
kontak antar batu serta permukaan batu harus kasar. Semakin besar bidang kontak
dan semakin kasar permukaan batu, maka akan memberi daya dukung yang besar
pula. Maka untuk konstruksi Telford dipergunakan batu belah yang memberikan
gesekan yang lebih besar. Apabila bidang
kontak permukaan batu tersebut kecil atau tidak ada sama sekali maka konstruksi
Telford akan rusak.
Hal-hal
yang dapat menyebabkan kerusakan pondasi Telford antara lain :
1) Penopang
tepi pada pondasi terlepas
2) Batu
yang dipakai ternyata tidak tahan aus
3) Beban
yang diderita terlalu besar, sehingga gesekan yang tersedia untuk melawan beban
tersebut tidak mencukupi.
Komentar
Posting Komentar