GAMBAR BANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN
Pertemuan Satu
Konstruksi Jalan dan Jembatan
Kelas 12 DPIB 1 dan 2
Kelas 12 DPIB 1 dan 2
GAMBAR BANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN
A . DASAR-DASAR GAMBAR KONSTRUKSI JALAN
1.
Konstruksi Jalan
Jalan raya ialah jalur-jalur diatas
permukaan bumi yang sengaja dibuat oleh manusia dengan ukuran, konstruksi dan
bentuk tertentu sehingga dapat dipakai sebagai jalur lalulintas orang, hewan
dan kendaraan. Bagian-bagian jalan terdiri dari lebar jalur, lebar bahu,
drainase dan median.
Lebar jalur adalah yang dilewati lalu
lintas tidak termasuk bahu jalan. Lebar bahu berada di samping lebar jalur lalu
lintas, direncanakan sebagai ruang untuk kendaraan yang sekali-sekali berhenti,
pejalan kaki dan kendaraan lambat. Sedangkan median adalah daerah yang
memisahkan arah lalu lintas pada suatu segmen jalan yang terletak di bagian
tengah.
Pekerjaan tanah pada pekerjaan konstruksi
jalan berupa pekerjaan galian tanah dan pekerjaan urugan tanah. Tanah pada
kontruksi jalan diperlukan untuk membentuk badan jalan, yaitu leveling sesuai alinemen yang direncanakan.
Perkerasan jalan adalah konstruksi yang
dibangun di atas tanah dasar (subgrade),
yang berfungsi untuk menopang lalu lintas.
a. Jenis
Perkerasan Jalan
1)
Perkerasan
Lentur (flexible pavement)
Konstruksi
perkerasan lentur yang paling banyak dilaksanakan adalah lapen dan laston.
Bagian-bagian perkerasan lentur adalah sebagai berikut:
a)
Lapis
pondasi bawah (LPB, sub base course).
b) Lapis pondasi atas (LPA, base course).
c)
Lapis
permukaan (binder course dan surface course).
Gambar 1 . Perkerasan Jalan Lentur
Gambar 2.
Distribusi Beban pada Perkerasan Lentur.
2)
Perkerasan
Kaku (rigid pavement)
Konstruksi
perkerasan kaku menggunakan Portland cement (PC) sebagai bahan pengikat.
Perkerasan kaku umumnya tidak menggunakan lapis pondasi atas. Ada lima jenis
perkerasan kaku antara lain:
a) Perkerasan
beton semen bersambung tanpa tulangan.
b) Perkerasan
beton semen bersambung dengan tulangan.
c) Perkerasan
beton semen menerus dengan tulangan.
d) Perkerasan
beton semen dengan tulangan serat baja.
e) Perkerasan
beton semen pratekan
Gambar 3.
Perkerasan Jalan Kaku
Gambar
4. Distribusi Beban Perkerasan Kaku.




Komentar
Posting Komentar